NASIHAT LUQMAN

Segala puji bagi Allah SWT, sholawat serta salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
shahabat, keluarga serta saudara2 muslimin semuanya.
Al Qur'an adalah sumber hukum dan ilmu pengetahuan yang tak pernah kering untuk digali, penuh
dengan pelajaran, di dalamnya terdapat hikmah dan teladan. Salah satu isi pelajaran dari Al Qur'an
adalah kisah kehidupan para nabi dan rasul serta orang-orang saleh. Hikmah dipaparkannya sirah
manusia-manusia pilihan itu tidak lain karena besarnya manfaat dan teladan keimanan, sifat dan akhlaq
mereka. Salah satu manusia teladan yang disayangi Allah SWT adalah seorang yang bernama Luqman,
sehingga salah satu Surah dalam AlQur’an dinamakan atas namanya. Berikut ini adalah beberapa
petikan nasihat Lukman al Hakim kepada anaknya, yang penuh dengan hikmah mulia, dan karenanya
nasihat Lukman kepada anaknya ini selayaknya adalah juga nasihat bagi diri kita semua, dan semoga
kita dapat menanamkannya di hati sanubari yang terdalam.

Dari kisah Al Qur’an dan Hadis, inilah beberapa nasihat mulia Luqman al Hakim kepada anaknya:


1 – Wahai anakku, dirikanlah shalat, karena shalat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar..

2 – Wahai anakku, suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu karenanya. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

3 – Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.

4 – Wahai anakku, sederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

5 – Wahai anakku janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

6 – Wahai anakku, sekiranya ayah ibumu marah kepadamu karena kehilapan yang telah engkau lakukan, maka kemarahan ayah ibumu itu adalah bagaikan pupuk menyuburkan tanam-tanaman.

7 – Wahai anakku, ketika engkau mencari kawan sejati, maka ujilah dia terlebih dahulu dengan berpura-pura membuatnya marah kepadamu. Sekiranya dalam kemarahannya itu dia masih mau menasihati dan menginsafkan kamu, maka ambillah dia sebagai kawanmu. Tetapi jika ia berlaku sebaliknya maka waspadalah kamu terhadapnya.

8 – Wahai anakku, bila engkau mempunyai teman karib, maka janganlah dirimu mengharapkan sesuatu daripadanya. Sebaliknya biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.

9 – Wahai anakku, jagalah dirimu supaya tidak terlalu condong kepada dunia, dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja, karena kamu diciptakan Allah bukanlah untuk dunia saja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunia.

10 – Wahai anakku, barang siapa yang bersifat penyayang tentu akan disayangi, barang siapa yang pendiam akan selamat daripada mengeluarkan perkataan yang sia-sia, dan barang siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari perkataan kotor tentu dia akan menyesal kelak.

11 – Wahai anakku, bergaullah dengan orang yang soleh dan berilmu. Bukalah pintu hatimu dan dengarkanlah segala nasihat mereka, dan ambillah pelajaran darinya. Sesungguhnya nasihat dari mereka bagaikan mutiara hikmah yang bercahaya yang dapat menyuburkan hatimu seperti tanah kering lalu disirami hujan.

12 – Makanlah bersama-sama orang yang takwa dan musyawarahlah segala urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka

13 – Wahai anakku, sesungguhnya dunia ini bagaikan sebuah kapal yang berlayar di lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Jika engkau ingin selamat, maka berlayarlah dengan kapal yang bernama ‘taqwa’ , isinya ialah ‘iman ‘ dan layarnya adalah ‘tawakkal kepada Allah’ .

14 – Wahai anakku, jika engkau mempunyai dua undangan majlis, yaitu majlis takziah kematian dan majlis perkawinan, maka utamakanlah majlis kematian, karena ia akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat, sedangkan menghadiri majlis perkawinan hanya mengingatkan dirimu kepada kemegahan duniawi sahaja.

15 – Wahai anakku, janganlah engkau terus menelan apa saja yang engkau rasa manis, janganlah terus meludah saja apa yang engkau rasa pahit, karena manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kelemahan.

16 – Wahai anakku, janganlah engkau menjadi lebih lemah dari seekor ayam jantan, karena ia telah berkokok pada waktu pagi hari sedangkan kamu pada waktu itu masih terbaring di atas ranjangmu.

17 – Wahai anakku, jangan engkau melantik seseorang yang bodoh menjadi utusanmu. Jika tiada lagi yang lebih cerdas, pintar dan bijak maka sebaiknya dirimu sendirilah yang menjadi utusan.

18 – Wahai anakku, orang yang bersedia untuk mendengar nasihat dan bimbingan dari orang yang lebih alim, maka dia layak untuk mendapat penjagaan dari Allah; dan bagi orang yang insaf setelah menerima teguran maka dia lebih layak untuk mendapat kemuliaan dari Allah.

19 – Wahai anakku, orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada Allah, maka dia tawadduk kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada Allah.

20 – Wahai anakku, seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan senantiasa banyak melamunkan hal-hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.

21 – Wahai anakku, engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih berat lagi daripada semua itu, yaitu bilamana engkau mempunyai tetangga yang jahat.

22 – Wahai anakku, bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.

23 – Wahai anakku, jadikanlah dirimu dalam segala tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya yang akan mendatangkan cela pada dirimu.

24 – Wahai anakku, ambillah harta dunia sekedar untuk keperluanmu saja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau berteman dengan orang yang bersifat mempunyai dua muka, karena kelak ia akan membinasakan dirimu..

25 – Wahai anakku, bertakwalah kepada Allah yang sebenarnya; karena orang lain tidak akan tahu engkau takut kepada Allah s.w.t hanya untuk dihormati, sedangkan hatimu menyimpang daripada kebenaran.

26 – Wahai anakku, janganlah engkau terlalu menyayangi orang yang pembangkang karena dia akan menganggap engkau menyetujui perbuatannya. Janganlah engkau menghina jika seseorang yang bijaksana tidak menyukai sesuatu, karena dia akan terus meninggalkanmu.

27 – Wahai anakku, janganlah engkau menyesal karena berdiam saja. Sesungguhnya percakapan itu berharga perak, sedangkan berdiam diri berharga emas.

28 – Wahai anakku, hindarilah dirimu daripada kejahatan, niscaya ia akan menjauhimu. Sesungguhnya kejahatan itu untuk sejahat-jahat makhluk.

29 – Wahai anakku, pilihlah majlis-majlis yang mengingati Allah, sertailah mereka, sekiranya engkau seorang yang berilmu engkau dapat memanfaatkan ilmumu. Sekiranya engkau seorang yang bodoh mereka akan mengajarmu. Allah akan merahmatimu dan juga mereka. Wahai anakku janganlah engkau menyertai majlis-majlis yang tidak mengingati Allah, sekiranya engkau seorang yang berilmu, engkau tidak dapat memanfaatkannya. Sekiranya engkau seorang yang bodoh, engkau akan bertambah bodoh. Allah akan murka kepadamu dan kepada mereka.

30 – Wahai anakku, janganlah engkau makan makanan yang tidak bersih/haram.

31 – Wahai anakku, janganlah beriri hati dan tanding menandingi karena ia meluaskan medan
pertumpahan darah diantara orang yang beriman. Pertumpahan darah dianggap oleh Allah sebagai pembunuhan, bukan kematian.

32 – Wahai anakku, sesungguhnya kebijaksanaan itu adalah mampu meletakkan orang miskin pada taraf raja-raja.

33 – Wahai anakku, hendaklah kamu selau mengingat kebaikan orang dan melupakan kejahatan orang. Dan hendaklah kamu melupakan kebaikan kamu terhadap orang dan ingatlah kejahatan yang kamu lakukan kepada orang.

.:Repost dari notes teman d Fb:.

Kalkulasi Bodoh: di balik bayang-bayang ujian dan skripsi

Repost:

Kalau kita lihat dari hitungan hari di bawah ini, sebenarnya wajar kalau mahasiswa tidak lulus ujian, karena tidak sempat belajar. Coba kita hitung!

Satu tahun ada 365 hari akademik, lalu dalam setahun itu ada:
Hari Minggu
Ada 52 hari Minggu setahun.
Hari tersisa tinggal 313.

Hari Libur Resmi
Kurang lebih terdapat 13 hari libur dalam setahun. Misal: Natal, Tahun Baru.
Hari tersisa tinggal 300.
Libur Kuliah
Libur kuliah biasanya 2 bulan lebih. Anggaplah 60 hari dalam setahun.
Hari tersisa tinggal 240.

Tidur
Kita butuh 8 jam sehari untuk tidur. Artinya 8x365 = 2920 jam. Artinya itu adalah sekitar 120 hari.
Hari tersisa tinggal 120.

Beribadah
Paling tidak 1-2 jam sehari kita beribadah. Kita alokasikan 25 hari untuk ini.
Hari tersisa tinggal 95.

Bermain
Hal yang paling baik untuk kesegaran dan kesehatan adalah bermain. Paling tidak memerlukan 1 jam sehari, artinya 15 hari setahun.
Hari tersisa tinggal 80.

Makan dan Minum
Sekurang-kurangnya kita menghabiskan 2 jam sehari untuk makan dan minum, hilang lagi 30 hari.
Hari tersisa tinggal 50.

Berbicara
Jangan lupakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dengan orang lain. Kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 hari terpakai lagi.
Hari tersisa tinggal 35.

Sakit
Kita pun bisa sakit, baik ringan maupun berat. 5 hari dalam setahun tampaknya cukup mewakili jumlah hari sakit kita.
Hari tersisa tinggal 30.

Ujian
Ujian biasanya 2 minggu per semester. Artinya 12 hari per semester (Minggu tidak dihitung). Artinya lagi, dalam setahun kita menghadapi ujian selama 24 hari.
Hari tersisa tinggal 6.

Refreshing
Untuk menyegarkan pikiran, refreshing itu perlu. Nonton dan jalan-jalan paling tidak menghabiskan waktu 5 hari dalam setahun.
Hari tersisa tinggal 1.

Satu hari yang tersisa itu kan HARI ULANG TAHUN! Masa harus belajar juga??

3 Days Journey to Ujung Genteng Beach... The South Nirwana^^

Yippiee!!! akhirnya dapet mood buat nge-post cerita... meskipun waktunya agak ga pas..karena ini udah H-3 ujian..hoho.. dan ditengah pengerjaan skripsi yg terbengkalayyyy.. haha.. (tertawa tragis.. manic mode:ON)

Ok..

lets start the journey..

Day-1:
Hmm.. sebenernya perjalanan ini sudah direncanakan dari jauh2 hari.. tapi entah mengapa setiap kami (saya & erika) merencanakan sesuatu, selalu berujung pada ketidakjelasan..hoho.
Pun dengan perjalanan kami ke Ujung Genteng, udah ngiler dari jaman kapan tau... Dan ajaibnya, kali ini, melaui suatu dialog singkat lintas kota (Bekasi-Bandung) via telepon, akhirnya kami putuskan untuk jadi berangkat ke Ujung Genteng, dengan persiapan yang hanya satu malam... (err...dulu juga waktu mau ke jogja, pagi teteleponan, besok paginya berangkat..haha).

Perjalanan dimulai dari kota masing-masing.. Dengan bermodal duit pas-pasan dan 'buta peta sukabumi' kami memantapkan diri. Saya dan Rise pergi dari Bekasi. Ya, kami janjian untuk bertemu di terminal Sukabumi (entah di belahan bumi bagian mana tuh terminal..). Bus yang kami naiki dari Bekasi sangat tragis keadaannya.. Bisa dibilang, bus yang pergi dari terminal bekasi menuju Sukabumi hanya ada 2 tiap harinya, itupun dengan kondisi bus yang abal2 mirip onggokan besi berkarat yang kalau jalan terdengar decitan (mirip besi2 yang saling beradu..). Penumpang pun hanya ada beberapa gelintir orang..

Ha...! hampir 3 jam perjalanan dengan bus Bekasi-Sukabumi, ahirnya kami sampai di terminal Sukabumi.. yaaay!! Erika dan Nanda yang sudah sampai sejam yang lalu berdadah-dadah di seberang jalan.

Karena sudah pukul 12 waktu itu, akhirnya kami shalat Dzuhur dulu di masjid terdekat. Berbincang dengan warga sekitar, menanykan tentang cara menuju Ujung Genteng, jawaban mereka selalu sama, membuat jiper dan ciut.. "Wah, neng, itu mah jauh pisan... lalala..lalala.."
Errr... tapi kami tetap nekat. Ah, daripada mengubah tujuan ke Pelabuhan Ratu lebib baik kami lanjutkan saja perjalanan...

Setelah bertanya sana-sini, akhirnya kami mendapat rute yang jelas menuju Ujung Genteng..
Firstly, dari terminal sukabumi naik angkot ke terminal Lembur Situ (kira2 20 m
enit) dengan ongkos 5rb. Dari terminal Lembur Situ, ada dua pilihan untuk mencapai Surade.. by bus or by elf. Kami memilih untuk naik minibus..(lebih enak naik minibus, karena guncangan sepanjang jalan lebih minimal dibanding dengan naik elf), ongkosnya..sekitar 20-25rb (saya lupa pastinya..^^). Perjalanannya hampir 4 jam plus berhenti istirahat di salah satu warung. Dari terminal Surade perjalanan dilanjutkan dengan angkot. Beruntung kami mendapatkan angkot terakhir(yang akhirnya mengantar kami sampai peginapan) karena saat kami tiba di Surade, matahari sudah mulai tenggelam (hwaa!! rencana sunset-ing di hari pertama gagal total..!).

Di Ujung Genteng sendiri, kita bisa memilih banyak penginapan.. Saat itu saya dan teman2 lebih memilih Pondok Hexa dengan kamar yang langsung menghadap ke pantai (kare
na waktu itu sudah terlalu gelap untuk mencari penginapan lain). Tapi menurut saya, posisinya cukup strategis...cukup mudah untuk menjangkau pantai (secara, tinggal keluar kamar, jalan sedikit... pemandangan pantai sudah terhampar jelas...hehe). Sebenernya sih, pemilihan kamarnya agak lebay.. Padahal judulnya "backpacking" yg berarti harus meminimalkan dana untuk hal2 yang kurang esensial.. eh, ini malah ngambil kamar yang ber-AC..huwee.. Ga terlalu berguna juga ACnya..karena kebanyakan waktu kan dihabiskan di luar penginapan.. Tapi jatuhnya ga terlalu mahal juga sih, karena patungan ber-4 jadinya 60rb-an aja..buat 1 malem..


Day 2:
Ini hari yang paling asyik, karena bener2 dipake buat TOUR D' UJUNG GENTENG.. meskipun pada akhirnya ga semua tempat terjelajahi..

Dimulai dari pagi2 buta.. Niatnya sih lihat maahari terbit.. Tapi ternyata ga keliatan dari laut di depan pondokan..

ini sunrise hari pertama di Ujung Genteng.. kalau dari Pondok Hexa kita bisa dapet sunset.. sunrise-nya di ujung yang satunya kali ya..^^

Tapi meskipun begitu, pagi2 setelah subuh sampai sekitar jam setengah 8 kami pakai untuk jalan2 di pinggir pantai. Air lautnya masih surut, jadi banyaknya sih main2 di pasir putih.. hoho. Oya, pantai di dekat pondokan pasirnya lumayan lembut... Lumayan asik buat main pasir.. foto2..
pantai di depan kamar.. Pantainya bersih banget..kita bisa lihat biota2 laut yang ada di dalmanya dengan sangat jelas, bahkan anak siput-pun terlihat :). dan yang lebih asyik..SEPI!! berasa private beach deh..


Setelah agak terang, kami jalan2 di sekitar pondokan untuk cari makan. Berhubung judulnya "backpacking", jadi kami cari makanan yang paling murah. Apa dinyana, yang ada hanya mi rebus campur telor.. Enak, makan mi kuah plus teh panas menghadap laut ditemani semilir angin pantai..wuih

Setelah kenyang makan, kami bersiap-siap untuk tour d Ujung Genteng.. Ambil ini-itu, nyiapin ini-itu... Sampai akhirnya benar2 siap, kami berjalan ke warung tempat kami makan tadi pagi. Berbincang dengan ibu2 pemilik warung, akhirnya didapatlah info tentang cara untuk menelusuri pantai2 di Ujung Genteng. Berhubung tuh pantai masih sepi, bukan pantai wisata dengan jalan yang juga hanya setapak, kami akhirnya memutuskan untuk naik ojeg (setelah sebelumnya sok-sokan mau jalan kaki menelusuri pinggir pantai sapai pantai yang paling ujung.. tapi ternyata setelah diliat lagi, jaraknya tuh sekitar 7 km..ma' inaaaaang... Besok pagi baru kelar kalo begni caranya). Ya, dengan sedikit tawar-menawar yang alot, akhirnya kami bisa menelusuri pantai di Ujung Genteng dengan harga 60rb (sadis!!), dengan permintaan tambahan ke Tempat Pelelangan Ikan di akhir perjalanan..

Yow.. tour d' Ujung Genteng dimulai dari pantai Cibuaya... ini pantai indah banget.. semua warna biru ada di gradasi airnya... Suki desu!!! Disini juga saya bertemu dengan anak2 UNPAD yang lagi KKN..hehe. Pantai Cibuaya ini paling enak (katanya) buat berenang..soalnya ombaknya ga besar...


kalo ini pantai yang paling saya suka di Ujung Genteng.. Pantai Cibuaya. Warnanya itu loh...gradasinya jelas pisaaaan.. indah lah... im so hypnotized here... ;)


Dari pantai CIbuaya lanjut ke pantai Aquarium. Disini jernih banget airnya..Paling asik buat belajar biologi..haha. Saya agak lupa, cuma kalau ga salah pantai ini disebut juga Pantai Tujuh Ombak, biasa dipake buat surfing.. Waktu itu juga ada serombongan bule yang lagi surfing..
Pantai aquarium.. jernih dan menawan.. hehe

Dari pantai aquarium lanjut ke pantai Pangumbahan. Tempat ini sebenernya yang paling unik. Karena kalau malam, kita bisa lihat penyu2 menepi ke daratan untuk bertelur... Ada juga tempat penetasan telurnya disini.. Tapi berhubung pagi2 dan petugasnya belum datang jadi ga bisa lihat deh..T_T. Tapi asiknya pantai ini di siang hari, kita bisa main pasir.. Soalnya pasirnya tuh hangat dan lembuuuuut banget. Bisa gugulintingan deh..apalagi sepi, jadi ga malu2.. hehe
Erika..teman seperjalanan saya..^^
Lanjut...
Hmm, dari situ, kita menuju ke pantai yang paling ujung.. ujung dari Ujung Gentengjreng2.. pantai Cipanarikan. Di Pantai ini, selain kita bisa lihat pantai, kita juga bisa lihat muara sungai (air payau). Di sini asik buat main ombak... asal jangan terlalu ke tengah aja kali ya..hehe. Di sini juga terjadi tragedi kamera nyebur ke laut.. Alhamdulllah dokumentasinya masih bisa diselamatkan dan bisa dipublish d blog saya ini.. Kamerapun tamat riwayatnya..huaaa...!! TT_TT
Dari Pantai Cipanarikan...kami kembali ke penginapan. Tapi sebelum ke penginapan kami ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Beli ikan.. seger2 banget.. fresh from the fisherman. Soalnya siang2 gini kan waktunya nelayan2 pulang ke pantai... yaiiyy!! seneng banget milih2 ikan..meski ga tau jenis2nya.main pilih aja..

Dari TPI, kami mencari rumah makan yang menerima jasa pembakaran ikan.. plus minum es kelapa.. Wuih, subhanallah, kenyang dan enaak!! Makan pun ga terlalu mahal, karena dihitung2 plus es kelapa bulet cuma 20rb..nyummm..
Setelah kenyang, kami kembali ke pondokan.. Waktunya memikirkan kamera yang nyebur...hikkkssss...

Day-3:
Going home... dengan hati yang membuncah-buncah karena seneng... Nekat pergi ke Ujung Genteng dan Subhanallah, dapet pegalaman yang sekali seumur hidup...

Kalau ada kesempatan, coba deh, liburan ke Ujung Genteng.. murah, dan ga kalah sama Bali, bahkan lebih indah..soalnya pantai2nya masih "virgin".. ga ada tuh, sampah2 yang numpuk di pinggir pantai kaya yang biasa kita lihat di pantai2 wisata...

Last..
ini nemu peta wisata Ujung Genteng... siapa tau bermanfaat...
Welcome to Ujung Genteng, "South Nirwana in Java Island^^"

Ga Akan Miskin dengan Sedekah... Trust Me!

Jadi ceritanya begini..


Suatu hari di perjalanan mudik yg melelahkan, ayah bercerita tentang sesuatu yang menggugah nurani... sambil terus menyetir mobil yg berisi 5 orang itu..

Ada seseorang bapak yang -bisa dibilang- secara ekonomis hidupnya dan keluarganya tidak terlalu berkelebihan.. in the middle lah kira-kira..
Bapak ini memiliki seorang paman -satu-satunya- yang sudah sangat tua yang memiliki cita-cita besar untuk dapat mengunjungi Baitullah. Namun, karena kondisi ekonomi beliau yg kurang memungkinkan, sampai saat itu beliau belum bisa menunaikan cita-citanya. Sang bapak yang teringat akan pesan orang tuanya sebelum meninggal untuk memperhatikan pamannya itu akhirnya berinisiatif untuk mengumpulkan dana dari kerabat-kerabatnya. Dana pun dikumpulkan... dan alhamdulillah sang paman akhirnya berkesempatan untuk menjejakkan kakiny di Baitullah, meski untuk umrah, bukan haji.

Ayah melanjutkan ceritanya..

Beberapa bulan kemudian, setelah hajat sang paman terlaksana, bapak ini langsung mendapatkan balasan langsung dari Allah. Baru sebulan pindah tempat kerja, bapak ini langsung didaulat untuk pergi menghadiri suatu event di luar negeri, dengan mendapat bekal akomodsi sekitar 65 juta. Padahal, saat mengumpulkan dana untuk pamannya pergi umrah, bapak ini hanya memberikan belasan juta. Namun sungguh, Allah membalasnya dengan balasan yang berlipat-lipat..di dunia, bukan di akhirat.

Ayah akhirnya menutup ceritanya dengan sebuah perkataan luar biasa yg akhirnya saya jadikan status facebook saya, hehe..
"Anak-anak, dengarkan... Harta kita itu, yang kita punya sekarang, bukan milik kita.. Semua yang kita habiskan, untuk makan dll pada akhirnya hanya akan berakhir menjadi kotoran yg tidak bernilai. Harta kita yang sesungguhnya, adalah harta yang kita sedekahkan. Jangan takut untuk bersedekah, karena dengan bersedekah harta kita tidak akan habis, justru kalian lihat sendiri, langsung ditambahkan oleh Allah.."

Ya, itu barulah balasan yang Allah perlihatkan di dunia..bagaimana balasan di akhirat nanti yang indahnya tidak akan pernah bisa dibayangkan oleh akal kita? Sungguh, ketika kita "berniaga" dengan Allah, hanya keuntungan yang akan kita dapatkan...

...to be continued..

(Mereka Adalah) Pewaris Surga..


Tadabbur QS. Al Mu'minun: 1-11

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya
3. Dan orang-orang yang menjadikan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna
4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.
6. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela
7. Barang siapa yang mencari di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya
9. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya
10. Mereka itulah orang yang mewarisi
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus.Mereka kekal di dalamnya. (QS. 23:1-11)



Ayat-ayat di atas menerangkan tentang sifat-sifat yang dimiliki orang beriman serta balasan yang akan diperolehnya. Yang dimaksud dengan beriman adalah beriman kepada rukun iman yang enam (lihat catatan hadits). Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. Karena walaupun mereka menurut perhitungan banyak mengerjakan amal kebajikan tetapi semua amalnya akan sia-sia saja di akhirat nanti, karena tidak berlandaskan iman kepada-Nya.

Adapun sifat-sifat orang yang beriman dalam ayat-ayat selanjutnya ialah:

1. Khusyu dalam shalat.Yang dimaksud khusyu di sini adalah:

· Mengerti bacaan-bacaan dalam sholat
· Memusatkan perhatian pada waktu shalat hanya kepada Allah serta dengan mengikhlaskan ketaatan.(QS.7:29)
· Ihsan dalam sholat (lihat catatan hadits)
· Tenang dan konsentrasi



2. Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan tak berguna.

· Menjauhkan diri dari perkataan yang tidak berguna. Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir,hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR.Bukhari-Muslim)
· Menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak berguna, yaitu dengan menjaga waktu dan umurnya agar jangan sia-sia. Dari Abu Hurairah r.a. telah berkata, “Telah bersabda Rasulullah saw : “Sebagian kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya. “Yang harus selalu diingat manusia dalam hal ini ialah Allah mencatat seluruh perbuatan manusia di dunia (QS.45:29) dan setiap manusia akan bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuatnya di dunia (QS.17:36). Dan bahwa kematian pasti akan menemui kita, waktunya tidak dapat dimajukan atau ditunda.(QS. 10:49)



3. Menunaikan zakat.
Dengan berzakat seorang mukmin:

· Membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta yang berlebihan pada dunia (QS. 9:103) karena dunia ini
· hanyalah suatu permainan dan senda gurau (QS. 29:64) yang seringkali melalaikan manusia dari kehidupan yang kekal di akhirat nanti.(QS.35:5)
· Mensucikan hati sehingga tumbuh sifat-sifat kebaikan dalam hati.(QS.9:103)



4. Menjaga kemaluan dari perbuatan keji (zina).Zina termasuk dosa besar dan merupakan jalan yang buruk (QS. 17:32). Imam Ahmad berkata, “Saya tidak mengetahui setelah pembunuhan ada dosa besar daripada perzinaan.”

5. Menahan pandangan dan memelihara kemaluan (QS. 24:30-31).Barangsiapa yang berbuat di luar hal itu, Allah menyebutnya sebagai orang yang melampaui batas.

6. Memelihara amanat dan menepati janji.
Bila seseorang tidak memegang amanat dan menepati janji, dikhawatirkan ia termasuk orang-orang munafik,”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu apabila berbicara dusta,apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya khianat.”(HR.Syaikhani dari Abu Hurairah r.a.)
Orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya akan dijanjikan Allah dengan balasan syurga.(QS. 70:32-35)

9. Memelihara sholat
Sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman.(QS. 4:103) Selain itu diperintah untuk memelihara sekaligus menegakkan sholat banyak disebutkan dalam al-Qur’an di antaranya QS. 2:43,238; 22:41.
Sholat adalah pembeda antara muslim dan kafir.Telah bersabda Rasulullah saw,”Beda antara muslim dan musyrik atau kafir adalah meninggalkan sholat.” (HR.Muslim)

Balasan bagi orang beriman yang memilki sifat-sifat di atas adalah syurga Firdaus. Umar r.a. meriwayatkan sebuah hadits yang Rasulullah bersabda, “Telah diturunkan kepadaku sepuluh ayat, barangsiapa yang menegakkannya akan mesuk syurga, lalu ia membaca sepuluh ayat ini dari permulaan surat al-Mu’minun.”

Catatan hadits
Dari Umar ra. juga telah berkata, “Ketika kami duduk dekat Rasulullah saw pada suatu hari maka dengan tiba-tiba terlihat oleh kami seorang laki-laki yang memakai pakaian yang sangat putih, berambut sangat hitam, tidak tampak padanya tanda-tanda perjalanan dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya, lalu ia duduk di hadapan Nabi saw dan meletakkan tangannya di atas paha Nabi saw, kemudian ia berkata ‘Hai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam’. Maka jawab Rasulullah ….. Lalu dia bertanya kembali, ‘Tolong jelaskan padaku tentang iman”. Jawab Nabi, ‘Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,utusan-utusan-Nya, hari Kiamat dan hendaklah engkau beriman kepada qadar yang baik dan yang buruk’. Orang itu berkata, ‘Engkau benar’. Dia bertanya kembali, ‘Maka beritahukan kepadaku tentang ihsan’. Jawab Nabi saw, ‘Hendaklah engkau beribadah hanya kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya sekalipun engkau tak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihat engkau’. Kemudian orang itu pergi Aku diam sejenak, kemudian Nabi saw berkata, ‘Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?’ Jawabku,’Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui’. Kata Nabi saw,’Dia adalah Jibril as. yang datang kepadamu untu mengajar tentang agamamu.”

REFERENSI

· Al-Qur’an dan Tafsirnya, Universitas Islam Indonesia
· Prof.D.Hamka, Tafsir Al-Azhar
· Syekh Mustafa Masyhur, Berjumpa Allah Lewat Sholat, GIP
· Abu Hudzaifah, Menundukkan Pandangan


Repost dari www.mentoring98.wordpress.com

10 Indikator Gagal Meraih Keutamaan Ramadhan

Betapa banyak orang yang “sukses” tapi sesungguhnya ia telah gagal, Kata Nabi SAW, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa – apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…” (HR. Bukhari Muslim)

Hadist ini merupakan sindiran dan peringatan tentang kualitas ibadah puasa kita yang sekadar meninggalkan makan dan minum saja. Mestinya hadist ini membangkitkan kewaspadaan kita untuk lebih teliti dan berhati – hati serta tidak terjerumus di dalam kesalahan yakni menjalani Ramadhan sekadar upacara ritual tahunan. Masuk tanpa kerinduan, berlalu pun tanpa kesan. Kasihan !!!

Tetapi setindaknya kita perlu berhitung dan memiliki Neraca Indikator agar setiap ibadah kita di bulan Ramadhan benar – benar berbobot, hingga kita bisa lulus dari Madrasah Ramadhan menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Iman meningkat, dan Taqwa pun kita dapat. Sebagaimana kita selalu baca berulang – ulang firman Allah,

“Wahai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas umat sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa”
(QS. Al-Baqarah ayat 183)

Berikut ini ada beberapa indikasi kegagalan Ramadhan kita, antara lain :

1. Pertama, ketika kita kurang optimal melakukan “Warming up” dengan melakukan ibadah sunnah di bulan Rajab dan Sya’ban

Ibarat sebuah mesin, memperbanyak ibadah sunnah di bulan sya’ban berfungsi sebagai pemanasan bagi kesiapan ruhani, fisik, dan pemikiran memasuki Ramadhan. Berpuasa sunnah, memperbanyak tilawah Qur’an, Salat malam sebelum Ramadhan akan menjadikan suasana hati dan tubuh lebih kondusif untuk menunaikan ibadah di bulan penuh pahala.

Barangkali ini diantara hikmah mengapa jauh – jauh hari sebelum Ramadhan kita di ajarkan oleh para salafus shalih untuk juga melantunkan doa kerinduan dan harapan perjumpaan meraih berkah Ramadhan.
Doa itu adalah “Allahumma baariklanaa fii Rajab wa Sya’ban wa ballighnaa Ramadhaan…Ya Allah berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikalah umur kami hingga bulan Ramadhan ”

2. Ketika target pembacaan Al – Quran yang dicanangkan, minimal satu kali khatam tidak terpenuhi selama bulan Ramadhan.

Ini termasuk fatal, sebab di bulan Ramadhan ini pembacaan Al Quran merupakan bentuk ibadah tersendiri yang sangat dianjurkan. Bukankah Ramadhan merupakan Syahrul Qur’an ? pada bulan inilah Allah menurunkan wahyu Nya dari Lauhul Mahfud ke langit dunia. Peristiwa ini sering disebut Lailatul Qodar, malam yang penuh kemuliaan. Pada bulan ini pula malaikat Jibril ‘alahis salam biasa mengulang – ulang bacaan Al Quran kepada Rasulullah. Aktifitas ini juga disebut Muraja’ah, yakni mengecek bacaan Al Quran yang sudah diwahyukan.

Bagi kaum muslimin, orang – orang yang beriman, dan orang – orang yang berpuasa di bulan ini sangat dianjurkan memiliki wirid Al Quran yang lebih baik lagi dari bulan – bulan sebelumnya. Kenapa harus mengkhatamkan minimal satu kali sepanjang bulan ini ?

Karena memang itulah target yang diajarkan oleh Rasulullah, ketika Abdullah bin Umar bertanya kepada beliau, “Berapa lama sebaiknya seseorang mengkhatamkan Al Quran? Rasulullah menjawab, satu kali dalam satu bulan,” Abdullah bin Umar berkata, “Saya bisa lebih cepat dari satu kali khatam dalam satu bulan” Rasul berkata lagi, “Kalau begitu, bacalah dalam satu pekan” Tapi Abdullah bin Umar mengatakan bahwa dirinya masih mampu membaca seluruh Al Quran lebih cepat dari satu pecan. Kemudian Rasul mengatakan “Kalau begitu bacalah dalam tiga hari” Dalam Riwayat lain dikatakan. “Janganlah kalian mengakhatamkannya lebih cepat dari tiga hari”

Hal ini karena bisa mengurangi kualitas tilawahnya, kurang memahami sehingga tidak mampu menyentuh jiwa.

Jadi sangat jelas bahwa tilawah Quran harus menjadi agenda atau jadwal khusus bagi seorang muslim apalagi seorang juru dakwah. Misalnya Imam Malik Rahimahullah biasa mengkhatamkan Al Quran di bulan Ramadhan sebanyak 60 kali. Bagaimana bisa? Tentu hafalannya luar biasa,

Kata Usman bin Affan ra. “Apabila hati itu suci, maka ia tak akan pernah kenyang untuk membaca Al Quran”

3. Ketika berpuasa tak menghalangi seseorang dari penyimpangan mulut seperti membicarakan keburukan orang lain, mengeluarkan kata – kata kasar, membuka rahasia, mengadu domba, menebar fitnah, berdusta dan sebagainya.

4. Ketika puasa tak bisa menjadikan pelakunya berupaya memelihara mata dari melihat yang haram.

5. Ketika malam – malam Ramadhan menjadi tak ada bedanya dengan malam selainnya.

Di dalam shalat malam ini Rasulullah juga mengajarkan doa – doa yang insyaAllah diijabahi oleh Allah Azza wa Jalla. Diantara doa yang diperbanyak untuk membacanya dalam shalat terawih adalah “Allhumma inna nas-aluka ridhaaka wal jannah wa na’udzubika min sakhatika wan narYa Allah, kami mohon keridhaan-Mu dan Surga-Mu. Dan kami mohon perlindungan dari kemarahan-Mu dan dari nerake-Mu..Allahummaa innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni…Ya Allah sesungguhnya Engkau maha Pengampun menyukai pemberian ampunan, maka maafkanlah aku…

6. Jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan nafsunya yang tertahan sejak pagi hingga petang.

7. Ketika bulan Ramadhan tidak dioptimalkan untuk banyak mengeluarkan infaq dan shadaqah

8. Ketika hari – hari menjelang Idhul Fitri lebih sibuk dengan persiapan lahir dan tidak sibuk memasok perbekalan ruhani sebanyak – banyaknya pada 10 malam hari terakhir untuk memperbanyak ibadah.

9. Ketika Idhul fitri tiba dirayakan laksana hari merdeka, seperti orang yang keluar dari penjara dan kembali melakukan berbagai kemaksiatan dan penyimpangan.

10. Setelah Ramadhan nyaris tak ada ibadah yang ditindak lanjuti(follow up) pada bulan selanjutnya

Untuk mengantisipasi kegagalan tersebut sesungguhnya sejak awal harus ditanamkan bahwa amaliah Ramadhan satu bulan penuh itu mestinya menjadi pemasok, bahan bakar ruhani agar keimanannya tetap menyala dan menggelora dan semakin meningkat di sebelas bulan ke depan.

Namun orang akan gagal meraih energi dan keutamaan Ramadhan saat ia tidak lagi berupaya menghidupkan dan melestarikan amal – amal ibadah yang pernah dijalankan dalam satu bulan.

Semoga Ramadhan masih menjadi prioritas agenda untuk kita perhatikan...

8 Tips Menyambut Bulan Ramadhan yang Penuh Kemuliaan

1. Berdoa agar Allah swt. memberikan umur panjang kepada kita sehingga kita berjumpa dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal: Puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad dan Tabrani)

2. Pujilah Allah swt. karena Ramadhan telah diberikan kembali kepada kita. Imam An Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata: ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah swt. kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan.

3. Bergembira dengan datangannya bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

4. Rencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat, karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

5. Kuatkan azam, bulatkan tekad untuk mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah swt., maka Allah swt. akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” Muhamad:21.

6. Pahami fiqh Ramadhan. Setiap mukmin wajib hukumnya beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar amaliyah Ramadhan kita benar dan diterima oleh Allah swt. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahu.” Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Kondisikan qalbu dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs –pemberishan jiwa-. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental, dan jiwa kita siap untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. di bulan Ramadhan.

8. Tinggalkan dosa dan maksiat. Isi Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Lembaran baru kepada Allah, dengan taubat yang sebenarnya taubatan nashuha. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” An-Nur:31. Lembaran baru kepada Muhammad saw., dengan menjalankan sunnah-sunnahnya dan melanjutkan risalah dakwahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, “Manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Semoga Allah swt. memanjangkan umur kita sehingga berjumpa dengan Ramadhan. Dan selamat meraih kebaikan-kebaikannya. Amin ya Rabbana. Allahu a’lam

taken from dakwatuna.com
>>semoga bermanfaat....

Begadang oh Begadang..


Begadang jangan begadang...

oh...saya mulai paham sepertinya kenapa Bang Rhoma nulis lagu ini..(padahal ga tau liriknya..haha)

Malam ini saya dan teman2 begadang (lagi). Dan bagusnya, saya ga bisa tidur sampe jam 3 lebih sementara temen2 saya udah berada di dream land-nya masing-masing.. Download ini-ituh... Buka ini-ituh..edit ini-ituh.. ngetik ini-ituh... sampai akhirnya jam 3 lewat saya putuskan untuk tidur (meskipun dalam 15 menit pertama tidur2 ayam..merem tapi sadar dan masih denger suara ini-itu.

Aftereffect-nya..baru saya rasakan pagi ini.. kepala pusing, mata berat, lemes mulu bawaannya, idung mampet(g da hubungannya kayanya,,,hehe) dan perut kembung.

Subhanallah..bang Rhoma mungkin udah menyadari dari dulu kalo begadang tuh ga baik efeknya makanya bikin lagu,...

Begadang jangan begadang...ooh...

STANDARD FOR OSOCA

Petunjuk menghadapi SOCA dari MERDU FK Unpad
Medical Education Research and Development Unit

STANDARD FOR OSOCA


OSOCA is objective student oral case analysis
The objective of conducting OSOCA is assessing the comprehensive concept of a case.
The students are expected to analyze the case by explaining problems and its basic mechanism; rationale diagnosis, and therapy applying underlying basic sciences. (Including BHP, PHOP and CRP for batch 2008)

Items should be explained:
Start with describing mind mapping of the case (describing the correlations of one problem/condition to another: cause-effect relationships); checklist should accordance to any aspects that revealed from the mind mapping.
1. General case review: (score 5)
a. Explain the correlation of the main problem (diagnosis) with other conditions of the patient including etiology and/risk factors and/predisposing factors.
Example:
- Bacterial meningitis as complication of otitis media perforates (in the case describing otitis media perforates and bacterial meningitis)
- Ischemic stroke with age, hypertension and hyperlipidemia as the risk factors (or any conditions that are mentioned in the case). If the affected vascular or part of the brain is mentioned then the student should also analyzed it.
b. Basis/criteria diagnosis using clinical interpretation of problems; including ways to rule out differential diagnosis (only those are mentioned in the case), including basis in the classification or types or affected structure, for exp. affected artery or part of the brain in stroke.

2. Basic sciences involved (20-35)
Explain/describe basic sciences being disturbed or affected in pathogenesis and pathophysiology.
Example:
- Motoric pathway in paralysis
- Blood pressure regulation in hypertension
- Vascularisation in disease that spreads hematogenous
- Acid-base balance regulation and histology of renal tubule in acidosis due to CRF; acid-base balance regulation and urine production/GFR in acidosis due to prerenal ARF. Different pathomechanism of the same problem leading to different basic sciences expected to be explained.
- Characteristic causing agent regarding morphology, structure/s of microorganism that play role in pathogenicity and virulence)

3. Pathogenesis: (10-20)
Explain the mechanism result in the disease and alteration structures that is showed in supporting examination such as radiology, pathology anatomy and others (if any)

4. Pathophysiology: (20-30)
Explain each mechanism results in all signs and symptoms including those revealed in laboratory examination.

5. Management: (5-10)
a. The principles (the purpose/s and the benefits) of non-pharmacological management including medical rehabilitation, prevention, patient education and others.
b. The principles/rationale approach of pharmacological management including the purpose/reason on drug selection.

6. Complication: (5)
Explain the mechanism result in the complication (if it mentioned in the case)

7. Prognosis: (5)
The reason of either good or poor prognosis

8. BHP (5 for 1 SKS)

9. PHOP (5)

10. CRP (5)

11. Student Performance (10)


Note: point 8, 9 and 10 are not for batch 2005-2007

*Rabb..help meeeee......'

Btw gimana caranya meng-include PHOP sama CRP ke dalam SOCA ya????

Mengingat Pemupus Kenikmatan itu Penting, Kawan!


Suatu hari Rasulullah saw. Menggambar di atas tanah, sederhana, hanya goresan gais – garis. Tapi makna gambar ituyang luar biasa. Dengan gambar itu sebuah aksioma tentang perjalanan hidup menjadi sangat jelas, mengundang renungan, sekaligus menggugah kesadaran bagi siapa saja yang mau sadar.

Pertama, Rasulullah saw menggambar garis lurus. Setelah itu beliau menggambar garis yang membentuk kotak, yang salah satu sisinya memotong garis lurus tersebut, sehingga setengah garis tersebut ada yang berada di dalam kotak sedangkan sisanya berada di luar. Rasulullah saw. Menjelaskan, garis lurus itu ibarat keinginan manusia, harapannya, cita – citanya, juga mungkin obsesinya. Sedang gambar kotak yang memotong garis lurus tersebut adalah ajal manusia yang telah ditetapkan.

Kalau saja tiap hari, tiap jam, tiap menit dan detiknya kita bisa terus mengingat sang pemutus kenikmatan itu, sungguh beruntungnya kita.

Saat kita ingat kematian, sungguh kita bisa mengingat kesalahan – kesalahan kita, baik pada orang – orang di sekelilling kita, atau bahkan dosa yang pernah kita lakukan dalam mengabaikan perintah 4jjl, hingga kita menangis dengan hebatnya berharap dosa – dosa kita diampuni.

Saat kita ingat kematian, kita bisa melakukan ibadah2 lebih baik dari biasanya, mengejar sunnah2 yang jarang sekali kita jalani, berharap maut akan menjelang saat itu juga, saat kita sedang melakukan suatu ketaatan.

Saat kita ingat kematian, kita bisa belajar dengan sangat tekun

Saat kita ingat kematian, kita bisa berbuat baik pada orang tua, takut jika orang yang kita cintai itu lebih dulu meninggalkan kita ketika kita sedang menentang mereka.

Saat kita ingat kematian, tidak ingin rasanya kita berbuat hal2 yang tidak Allah sukai, takut jika kita meninggal dalam keadaan tidak baik, su’ul khatimah.

Saat ingat kematian, kita akan mencintai keluarga kita, teman – teman kita, dan orang2 yang kita sayangi dengan lebih tulus

Saat kita ingat kematian, semua tingkah laku kita akan lebih terkendali…

Perjalanan hidup mengejar bahagia di dunia, dengan segala suka dukanya, tak jarang melenakan. Manusia banyak lupa bahwa di sela keinginannya yang panjang terselip detik2 kematiannya. Seringkali manusia tertipu, seakan hari- harinya masih sangat panjang..Seakan segala harapannya masih punya waktu yang tanpa limit. Padahal, akan dating, pasti, ajal yang akan memengal segala harapannya itu, layaknya kotak yang memotong garis lurus..

Mengingat mati ≈ mengingat 4Wl

Wallahu a’lam bishshawab….

Perbanyaklah mengingat – ingat pemupus kenikmatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi)

Ummu Nidhal, Khansa Palestina


Teman2 tau al-khansa??? Beliau adalah shahabiyah rasulullah saw yang sangat terkenal keteguhan serta kesabarannya di zaman Rasulullah saw karena seluruh anaknya gugur syahid bersama Rasulullah saw di medan jihad. Pun dengan Ummu Nidhal yang nama aslinya adalah Maryam Muhammad Moheisin, kelahiran Gaza 24 Desember 1949. Tiga orang anaknya gugur syahid dalam peperangan mengusir Zionis laknatullah dari bumi Palestina. Tiga orang anaknya: Nidhal Farhat, Muhammad Fathi Farhat, dan Rawad Farhat gugur dalam tugas jihad melawan penjajah Israel. Sementara itu, salah seorang anaknya, Wisam Farhat, saat ini masih mendekam di penjara Zionis Israel.

Saya terus bergetar saat membaca kisah beliau di salah satu majalah kesayangan saya. Bagaimana tidak?!!! Di saat orang tua-orang tua seusia beliau menikmati masa tuanya bersama anak cucunya, beliau dengan tegas mendorong putranya berkompetisi melawan tentara Israel dan bahkan menasehatinya untuk tidak mundur dari garis depan, sampai menemui Allah dalamkondisi sebagai syuhada. Subhanallah…

Sejak anaknya, Muhammad Fathi Farhat menginjak usia enam tahun beliau telah berkata padanya,”Aku ingin engkau berperang melawan Israel dengan senjata, tidak dengan batu”. Bahkan saat ditanya,”Adakah sedikit keraguan, kebimbangan, dalam hati beliau saat mengarakan anak-anaknya ke medan juang mengusir penjajah?” Dengan ungkapan yang tegas dan singkat beliau menjawab,”Bagaimana mungkin saya melarang kebaikan dari anak saya?? Saya sudah tahu sejak semula bahwa ia harus menjadi anak yang percaya penuh kepada saya. Saya sampaikan padanya, agar tidak ada informasi rahasia tentang aksi jihadnya kepada saya, agar saya bisa memotivasi dan memberinya semangat. Di bulan Ramadhan, ia menyampaikan kabar gembira pada saya bahwa ia telah bergabung bersama brigade Al Qassam, sayap pejuang Hammas, dan tengah bersiap menyongsong syahid dalam sebuah aksi serangan”

Menjelang perpisahannya dengan Farhat, beliau berkata,”Saya tidak dapat membendung air mata. Jangan percaya dengan air mata ibu ini, Nak. Ini adalah air mata bangga menjelang pertemuanmu dengan bidadari.” Seraya memeluk anaknya untuk yang terakhir kalinya.

Berkaca pada kisah Ummu Nidhal di atas, saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri,”Siapkah saya menjadi seorang ibu yang mendorong anak-anaknya berangkat ke medan jihad seperti Ummu NidhaL?? Mungkin masih jauh rasanya untuk membahas mengenai hal itu mengingat saya masih sangat muda(heu..). Tapi, saya merasa malu pada diri saya sendiri…di saat ibu-ibu di Palestina bercita-cita sangat mulia untuk memiliki anak-anak yang gugur di medan jihad, saya tidak pernah sekalipun terfikir seperti itu meskipun hanya lintasan pikiran. Saya hanya berfikir kelak saya ingin memiliki anak-anak yang shaleh, yang mencintai Islam, yang ikut memperjuangkan Islam, tapi tidak pernah sampai ke angan-angan saya bahwa saya ingin memiliki anak-anak syuhada.. Insya Allah ini akan menjadi cita-cita besar saya kelak.. Aamin…^^

The Incredible Mang Ato


Mang Ato??? Siapakah dia? Seberapa fenomenalkah Mang Ato hingga saya angkat menjadi cerita kali ini.. Terusin aja bacanya ya…yuk.

Mang Ato. Tidak ada satupun yang tau nama aslinya. Tapi, tidak ada seorang pun penghuni kosanku yang tidak mengenalniya. Betapa tidak??! Mang Ato adalah salah satu penyuplai sarapan kami di pagi hari.

Biasanya, sekitar jam 7, akan mulai terdengar suara piring yang dipukul sendok diikuti dengan teriakan: “Neeng…bubur2…lontong kari…” Dan dalam sekejap akan mulai terdengar teriakan-teriakan dari kamar-kamar yang ada di kosanku. “Mang Atooooo…buburnya satu,,ga pake kacang, sambelnya banyakin…” atau “Mang Atoooo…lontong kari 3, yang dua pake sambel yang satu engga, tapi kecapnya banyakin yaa..” dan “Mang Atooooo….!!!” dan dalam waktu kurang dari 10 menit biasanya Mang Ato sudah datang lagi, lengkap dengan satu nampan pesanan bubur ayam dan/atau lontong kari.

Hmmm…sakti juga ya, Mang Ato kalau dipikir-pikir. Bisa mengingat segitu banyak pesanan yang kami teriakkan. Atau bawa catatan kali ya??? Pokoknya recet pisan lah di kosan kalau Mang Ato datang…Semua berteriak, alhasil kosan pun berisik, heehe…

Ada satu cerita yang menarik tentang Mang Ato.. Bisa dibilang, Mang Ato adalah satu-satunya laki-laki yang punya hak istimewa, bisa bebas masuk-keluar kosan kami. Maklum, penghuni kosan saya semuanya muslimah berjilbab. Jadi, ga ada satu orang laki-laki pun yang boleh masuk kecuali dia memencet bel dan harus ada seseorang akhwat yang berteriak,”Akhwaaaat!!! Ada ikhwan mau masuk…”Laki-laki yang boleh masuk pun ga sembarangan. Ga ada satu orang pun yang boleh masuk kecuali anggota keluarga, yang punya kepentingan(co: tukang air galon, yang mau benerin komputer, bapak pengurus kosan), dan orang2 yang memang akan menggunakan mushola kosan untuk rapat. Itupun harus melewati prosedur yang sama. Pencet bel…lalu teriak:”Akhwaaaat!! Ada ikhwan mau ke mushola..” Biar akhwat-akhwat di kosan siap untuk “menyelamatkan diri” Hehe…bubur-ayam-sibungsu1

Suatu hari, ada seorang ikhwan yang akan rapat di kosan. Karena akhwat-akhwat yang akan rapat dengan ikhwan itu belum membukakan gerbang kosan, terpaksa dia menunggu di depan pintu gerbang kosan. 10 menit…20 menit…sampai akhirnya setengah jam sudah dia menunggu di depan gerbang. Tiba-tiba sesosok Mang Ato datang. Membunyikan piringnya…berteriak dari kejauhan, dan langsung masuk ke dalam(seperti yang saya bilang, Mang Ato adalah satu-satunya orang yang punya hak istimewa..heehe). Saya sudah bisa menebak perasaan ikhwan itu. Merasa tersaingi, bahkan terkalahkan, oleh Mang Ato..hehe

Teman sekosan saya yang ikut rapat dengan ikhwan tersebut bercerita, “Si X kesel sama Mang Ato…dia bilang, Ane aja nunggu sampe setengah jam baru bisa masuk. Nah Mang Ato, Cuma ngebunyiin piringnya langsung bisa masuk”

Hahaha…semua yang mendengar cerita itu langsung terbahak-bahak… Geli denger ceritanya. Meski tau juga sih, ikhwan itu pasti Cuma bercanda bilang kaya gitu..hohoho…

Terkalahkan hanya oleh seorang Mang Ato..^^

I Love to Share


Terinspirasi dengan judul blog yang sahabat saya tulis. Ya, I love to share, saya senang untuk berbagi. Berbagi cerita, kenangan, peristiwa, kebahagiaan, hikmah, kesedihan…ya, saya termasuk orang yang sangat senang untuk bercerita. Mungkin kalau saya dibekali dengan satu set buku dongeng, saya akan bisa menjadi pendongeng ulung yang disukai anak-anak. Hehe..

Tapi kadang, saya merasa kesal juga dengan kesenangan saya ini. Karena di situasi tertentu, ia jadi membatasi diri saya untuk MENDENGARKAN.

Ada satu kejadian yang membuat saya sangat menyesal akibat kebiasaan saya itu. Suatu hari, saya bercerita terus menerus tentang kebahagiaan dan rasa sedih saya pada salah seorang sahabat saya, hingga membuat dia tidak bisa menceritakan masalahnya pada saya. Saya punya terlalu banyak hal untuk diceritakan, begitu katanya. Akhirnya, teman saya itu memendam sendiri masalahnya..dan mungkin sekarang dia tidak akan pernah lagi bercerita pada saya. Kalau ingat hal ini, saya bisa menangis berjam-jam menyesalinya.

Sekarang, buat saya, kesenangan bercerita itu masih menjadi bagian dari diri saya. Saya senang bercerita, maka dari itu saya membuat blog ini.

Dulu, saya tidak pernah berani mem-publish tulisan saya ke dunia maya. Saya sering merasa takut kalau tulisan saya tidak cukup berharga untuk dibaca oleh orang lain. Hingga sahabat saya berkata pada saya,

“Gin, kamu nulis untuk apa? Untuk dibaca orang atau untuk menyalurkan kesenangan kamu? Kalau alasannya karena kamu suka, ya di-post aja… Ga usah terlalu memikirkan respon dari orang lain…”

Menyadarkan saya hanya dengan satu obrolan singkat. Ya, saya senang untuk berbagi, maka dari itu saya menulis..

Semoga bisa menginspirasi teman-teman untuk menulis…


Kita Boleh Lelah, Tapi Kita Tak Boleh Berhenti!!


Membaca tulisan yang dibuat oleh salah seorang ikhwah di kampus. Awalnya, saya biasa saja membaca tulisan ini. Tapi, setelah untuk kedua kalinya membaca tulisannya di rumah saya baru tersadar bahwa tulisan ini sangat merefleksikan apa yang terjadi pada saya dan teman-teman yang berjuang bersama saya.Tulisan ini beliau tujukan untuk kami. Saya menangis. Tak bisa berhenti. Bahkan saat saya menulis tulisan ini, air mata saya masih mengalir deras.


Ya, kita tak boleh berhenti

Apapun rintangan yang memaksa kita untuk mengerahkan energi lebih banyak untuk bergerak.

Apapun masalah yang membatasi tiap diri kita untuk berjuang

Apapun yang kita rasa masih sangat kurang dalam diri kita masing-masing

Sungguh, kita tak boleh berhenti walau sejenak

Karena apa yang sedang kita perjuangkan adalah sesuatu yang besar

Sesuatu yang bisa membawa kita ke surgaNya

Tempo hari boleh jadi kita merasa lelah

Hingga kelelahan itu menelan diri kita bulat-bulat dengan apa yang dinamakan kelemahan

Hingga kelelahan itu membuat sendi-sendi di tubuh kita seolah terlolosi satu per satu

Hingga kelelahan itu memisahkan diri kita dengan hakikat diri kita yang sesungguhnya

Sungguh, kita tak boleh berhenti

Boleh jadi kita merasa lelah, dan kita sadar betul akan hal itu

Tapi kita harus mengisi diri kita lagi

Dengan ruhiyah yang mantap

Dengan tekad yang bulat

Dan komitmen yang kuat

Kita tak boleh berhenti!!!

Sampai ajal yang akan mempertemukan kita insyaAllah denganNya

Sehingga hari ini, hari kemarin, dan hari pertemuan kita, akan menjadi sesuatu yang paling kita banggakan di hadapanNya

Yang bisa mempertemukan kita kembali untuk saling melepas rindu di surgaNya kelak

Aamin…

Sehat itu NIKMAT...

Teori banget sih, Gin??! Bener ini mah..

Pernah denger ga kata-kata: “Kita ga akan menyadari sesuatu itu sangat berharaga sampai kita kehilangannya.” Ini nih, yang sedang saya rasakan sekarang. Selama ini, saya termasuk orang yang jarang sekali sakit. Waktu masih SMA, kehadiran saya 100%, ga pernah izin karena sakit. Sekarang pun, saat kuliah, setelah tiga tahun di FK Unpad, ini kali pertama saya tidak masuk kuliah. Kenapa??? Karena saya sakit. Sudah dua hari saya diare. Sehari bisa bolak-balik kamar mandi sampai 10x. Lemes… Wajar banget, karena tiap kali saya makan makan, tiap itu pula langsung keluar lagi dalam bentuk kotoran yang cair banget (maaf ya,, rada jorok topiknya). Berat badan saya sampai turun 2 kilo dalam waktu dua hari itu (orang-orang: “Sumpeh Gin?? Kasih tau gue caranya dooonggg…”). Boro-boro seneng turun berat badan. Wong efeknya saya jadi lemes, mual, lidah saya pait, ga nafsu makan, bahkan saya kalau disodorkan Ayam Bakar Padang sekarang pasti saya tolak dengan sepenuh hati (padahal itu makanan terenak di bumi Jatinangor,,ceuk saya mah..)

Huhuhuhuuu.. kenapa saya selama ini ga menyadari hal itu? Bahwa sehat itu berharga. Makanya saya sering cuek dalam hal makan (bisa dalam satu hari baru makan sore-sore, atau makan kelewat banyak sampai susah nafas, makan kelewat pedes sampai orang-orang bilang “itu ayam pake sambel apa sambel pake ayam Gin??”), kalau hujan suka cuek aja ga pake payung dengan alasan mengenang masa kecil dulu, kalau tidur seenaknya (kadang jam dua malem saya baru tidur..aaaapa aja saya kerjain,,), kadang ketiduran di lantai kosan yang aduhai subhanallah dinginnya di malam hari, sering minum kopi, jarang makan buah, vitamin apalagi,, parahhh… Padahal ngakunya anak kedokteran yang ngerti paling engga gimana cara menjaga kesehatan diri sendiri. Padahal kalau anak kosan ada yang sakit suka sok-sok nasehatin buat jaga pola makan dan waktu tidur…payah!

be-healthy-logo

Flash back ke hari Senin, kayanya salah saya di situ deh. Sore itu, saya beli ayam bakar padang dengan sambel ijo porsi dobel(buat buka shaum) plus malemnya makan keripik pedes, minum kopi dan begadang. Alhasil, malam itu juga, saya mulai mules-mules akhirnya diare. Masuk angin juga mungkin, makanya saya mual-mual. Soalnya, paginya, waktu mo buka jendela, ternyata nako jendela kamar saya terbuka lebar. Sukses deh, penyakitnya tambah seneng bermain-main di badan saya. Dua kali minum dia*et ga mempan,, padahal udah minum dosis yang paling tinggi.

Yaudah deh, hari ini saya putuskan ga pergi ngampus (daripada di kampus keinginan-untuk-ke-WC-nya menjadi-jadi dan saya ga nyaman juga waktu tutorial, mending sekarang pergi ke dokter and take a rest).

Pulang dari dokter, dikasih 4 macem obat..banyak bener ya??! Obatnya…

1. Arcapec àkata apotekernya sih buat ngobatin diarenya. Zat aktifnya attapulgite. Mekanisme kerjanya gimana ya?? Saya belum iseng buka buku farmako..kapan2 deh, hehe

2. Famrepim (yang ternyata zat aktifnya tuh trimetroprim+sulfametoksazol) àantibiotik nihh.. berarti saya kena infeksi enterobakteri (mungkin salmonella atau shigella??),,mmm, jangan2 makanan yg saya makan terkontaminasi..

3. Pharolit alias oralità ini sih biar ga kekurangan cairan&ion gara2 diare saya yang sangat cair dan sering itu

4. Spasmecoà buat mules-mulesnya..

….dilanjutkan besok paginya…

Malamnya, karena kondisi makin memburuk karena udah muncul muntah2, saya putuskan untuk PULANG SADJA!! Takut terjadi hal2 yg gawat malemnya (lebai banget ya…) dan malah nyusahin orang2 kosan (padahal mereka lagi sibuk ngurusin PRAMA dsb). Alhamdulillah, ada akhwat sekampus yang bawa mobil juga mau pulang ke Bandung. Dengan relanya dia mengantar saya sampai daerah RSHS (padahal rumahnya di Soreang). Subhanallah, itulah ukhuwah^^ (Syukran, ukh!)

Mulai buntu…

Yah, pokonya mah jaga kesehatan tuh penting. Bener deh, sakit itu ga enak banget rasanya. Baru dikasih diare aja udah kelimpungan, apalagi penyakit2 yang berat..ih, na’udzubillah…

Kemaren saya malu banget waktu pergi ke klinik pajajaran.. Dokternya sampe bilang: “Emang mahasiswa makannya apaan aja sih? Kok pada diare gini?” Dan waktu beliau dokter bertanya “Kuliah dimana?” Asli, saya malu banget buat bilang dua huruf itu “FK, dok”. Whaaa..jangan sampai terulang lagi.. Say no to spicy food for this time…

Tadinya, saya pengen memasukkan sedikit info yang berkaitan dengan diare. Tapi, berhubung textbook saya tinggal semua di Jatinangor, jadi kapan-kapan aja yah, kalo sempet dan inget..hehe

Last note from me.. Jaga kesehatan. Karena menjaga kesehatan itu salah satu wujud rasa syukur kita sama Yang Empunya tubuh kita ini. Jika kita pandai bersyukur, niscaya Allah akan menambah nikmatNya pada kita. Tapii, kalau kita kufur nikmat alias ga bersyukur, tunggu saja azab Allah pasti datang (ya kaya saya inii…).

…maka nikmatMu yang manakah lagi yang kan kudustai???…

statistika

Entri Populer

Mutiara Illahi

"Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya adalah ibarat misykat yang didalam misykat itu ada pelita yang besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu laksana bintang yang bercahaya sekilau mutiara. Ia dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh barakah. Pohon zaitun yang tumbuh bukan di timur tidak pula di barat. Yang minyaknya hampir-hampir menyala meski tiada api yang menyentuhnya. Cahaya diatas cahaya! Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Ia kehendaki. Allah membuat perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala."(Q.S. An-Nur 35)

komenkamu


ShoutMix chat widget

inget Allah yuk..

The Traveller..

Foto saya
Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Tidak biasa tapi ingin membiasakan diri menulias... Masih kuliah, dan masih agak lama sepertinya untuk lulus.. Tapi yang namanya proses itu harus dinikmati.. So,i enjoy my journey to be a doctor..^^

waktu terus berlari..

Follower