parah.. saya sedang MELANKOLIKO..


denger lagu "From this moment"-nya Shania Twain jadi kedut2 lebay mata saya..

Lebay paraaaaaaaaaaah... >____<

Ya Allah.. pintaku sederhana..


kelak ingin memiliki keluarga yang harmonis..
hidup bahagia bersama suami yang soleh dan anak2 yg manis..
menjadi dokter yang baik.. bisa berdedikasi untuk kemanusiaan..

serta yg terpenting..
tetapkanlah gina di jalan yang Engkau ridhai..


Itu saja.

Yang aku butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya.. kendalikan hati, Lalu..
Arahkan padaNya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..


--ResviLivia

Curhat #3: The Post-Jaga Syndrome

postingan terbaru, masih dari dunia koas.. (maklum, baru sebulan jadi masih agak norak, pengen banyak cerita..)


Cerita kali ini mengenai suatu hal yang sangat sering dialami dek koas setelah-jaga-malam.. ya, post-jaga-syndrome kami menyebutnya..

DEFINISI
kalau ditelaah maknanya, syndrome sendiri artinya adalah "kumpulan gejala yang mengindikasikan suatu kelainan". The post-jaga-syndrome ini adalah sekumpulan gejala yang muncul beberapa jam setelah kewajiban jaga selesai. Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda, sangat individual.. oleh sebab itu, tidak ada definisi yang mutlak menggambarkan sindroma ini.. hehe.

ETIOLOGI
jaga malam -apalagi- tanpa tidur disertai banyak pasien -apalagi pasien gawat-

EPIDEMIOLOGI
  • hampir mempengaruhi 100% populasi koas, mungkin hanya segelintir orang yang tidak terpengaruh oleh jaga sepanjang malam.
  • PJS terutama paling parah terjadi pada koas-koas yang semalaman berjaga di emergensi alias UGD, jika dibandingkan dengan jaga bangsal rawat atau ruang perinatologi (untuk bagian anak). Tetapi meskipun demikian, terkadang sulit untuk diramalkan, karena bisa jadi berjaga di bangsal rawat juga membuat para koas tidak tidur semalaman (misalnya jika banyak pasien yang tidak stabil kondisinya, perlu follow-up yang lebih sering.. dan banyak tindakan yang dipercayakan kepada koas ybs. dari residen jaga)
PATOGENESIS
kejadian PJS terutama diyakini karena:
  1. Berkurangnya -atau- hilangnya waktu tidur jika dibandingkan dengan hari biasanya
  2. Tingkat kelelahan yang tinggi akibat banyaknya tindakan yang harus dilakukan
  3. Banyaknya tindakan yang melibatkan kerja otot2 tubuh yang maksimal (seperti: mendorong ambulans bayi dari ruang OK lantai 3 ke ruang perinatologi 17, berlari ke lab 10A untuk mengantar sampel darah, bahkan berdiri semalaman tanpa duduk ketika jaga UGD -karena keterbatasan kursi dan keberlimpahan pasien-)
  4. Meningkatnya stressor psikologis, terutama ketika menghadai pasien yang gawat dan residen yang galak..hehe
  5. Hilangnya waktu libur, khususnya untuk koas yang jaga pada hari weekend..
PATOFISIOLOGI
akibat adanya banyak faktor2 tersebut, maka terjadilah kelelahan luar biasa yang berdampak pada menurunnya kinerja koas pada hari berikutnya.

GEJALA KLINIS
gejala klinis ini sifatnya sangat personal, masing-masing koas memiliki gejalanya masing2.. Secara umum gejala yang timbul akibat PJS diantaranya adalah:
  1. Mata sayu dan kuyu, terlihat dari penampakan menyerupai mata panda dengan lingkaran kehitaman di sekitar mata
  2. Wajah yang kusam dan lelah seperti orang tua.. apalagi jika koas ybs. tidak sempat untuk mandi di pagi hari.. :p
  3. Tatapan mata tidak fokus
  4. Hilangnya konsentrasi
  5. Sensasi "seperti berjalan di atas udara".. melayang2.. karena kaki ybs. sudah sedemikian lelahnya digunakan semalaman untuk bertugas
  6. Rasa kantuk yang luarrr biasa hebatnya. Beberapa koas bahkan mengalami "the sleeping beauty syndrome". dimanapun, kapanpun, selagi ada kesempatan akan digunakan untuk tidur.. bahkan lebih utama daripada konsul gastro (isi perut. red)
  7. Iritabilitas meningkat. Mudah tersinggung, dan tidak sabaran
  8. Letargik, layaknya pasien dengan severe hypoglycemia.. kesadaran menurun, bahkan sampai orang2 disekitar tidak menyadari bahwa koas ybs. ada di sekitar mereka.
  9. Menurunnya kontak sosial.. they have their own empty world
  10. Hilangnya nafsu makan akibat meningkatnya nafsu tidur
PENATALAKSANAAN
  1. Istirahat secukupnya, cukup tidur pulas pada malam berikutnya, akan memperbaiki semua gejala yang timbul pada hari berikutnya
  2. Makan enak dan banyak.. terutama yg banyak mengandung endorfin seperti cokelat.
  3. Mandi pagi.. bisa membuat segar.. meskipun tidak bertahan lama.. minimal sampai istirahat siang bisa survive
  4. Perlakukan para koas post-jaga ini dengan sebaik-baiknya.. Jangan sampai menyentuh sisi sensitifnya.
  5. kopi di pagi hari cukup membuat kita terjaga dan konsentrasi minimal sampai jam 3 sore.
PENCEGAHAN
  1. Buatlah jadwal pembagian waktu jaga/ follow up (terutama untuk jaga ruangan) sehingga kita tidak perlu terjaga semalam penuh, kecuali jika pasien ramai berdatangan
  2. Jika ada waktu, sempatkan untuk tidur efektif (walaupun hanya beberapa menit..)
  3. Olahraga dan makan dengan gizi seimbang akan membantu tubuh kita tetap fit dan segar walau harus jaga semalaman.. ^^

curhat #2: DILARANG "ngomong jorok"

Mungkin aneh kalau baca judul ini..

Tapi beneran deh, ini salah satu peraturan tidak tertulis di kalangan koas, terutama kalo lagi jaga..
Jangan mikir aneh2 yaa.. "ngomong jorok" disini bukan berarti ngomong yang kasar atau ngomongin topik yang nyeleneh lo..

Hmm.. harus pake cerita deh kayanya biar ngerti..
Misalnya begini.. suatu hari, Si A & Si B, koas bagian anak sedang menjalankan tugas jaga malam di ruang UGD. Sampai jam 9 malam ternyata belum ada juga pasien yang masuk.. Mau duduk juga susah karena kursi semuanya ditempati residen, mau ngabur, masa iya..? kasihan kan temen jaga kita kalau tiba2 datang pasien banyak... Di tengah kejenuhan tersebut tiba2 Si A nyeletuk "Kok sepi bener ya, UGD malam ini...????
Nah, kalimat terakhir "Kok sepi bener ya, UGD malam ini...????" di kalangan koas disebut sebagai "omongan jorok" yang "terlarang" untuk diucapkan.. Karena biasanya, setelah ada satu orang yang bicara seperti itu, pasien2 tiba2 banyak berdatangan.. non-stop, bahkan ga jarang sampai melebihi waktu jaga yang hanya sampai jam 6 pagi itu.. haha

oya, ini cuma2 seru2an aja kok.. bukan hal yang berbau mistis apalagi syirik.. Soalnya jaga malam itu sering terasa membosankan.. dan kalau mulai datang banyak pasien, pasti deh sekelompok jaga langsung diinterogasi.. "Hayo ngaku, siapa tadi yang ngomong jorok???" hahahaha.. Jaga malam juga harus enjoy kan.. jadi dengan dagelan2 seperti ini bisa lebih mewarnai suramnya dunia malam di RS.. :p

Ya, ada hikmahnya juga.. setiap kondisi apapun memang harus disyukuri. Sepi pasien mungkin berarti kami para koas tidak bisa banyak belajar melakukan tindakan medis saat jaga malam.. tapi di sisi lain harus itu harus disyukuri juga, karena sepi pasien berarti koas punya celah untuk istirahat malam.. Soalnya kalau udah rame pasiennya boro2 bisa tidur malam.. bisa kerja semalaman tanpa istirahat, dan itu berarti ga tidur selama hampir 36 jam, karena keesokan harinya mulai jam 7 harus memulai rutinitas harian lagi d RS.. (tanpa semalaman tidur..)

**Btw saya pengen mengganti istilahnya jadi "ngomong bau" aja.. abis kalo pake istilah "ngomong jorok" nanti ada yang salah paham lagi..
hehe

Curhat #1: Pasienku "plus" :((

ini tulisan terinspirasi dari malam pertama saya jaga ruangan.

de koas baru. cupu. dudul. odong. tegang. bingung harus apa.

malam pertama ini memang sangat berkesan di hati.. malam pertama jaga yang subhanallah menggetarkan jiwa.
saat itu, kondisi pasien sedang banyak yang tidak stabil. Maka berbicaralah para residen pada kami adik2nya untuk mengobservasi secara khusus beberapa pasien.. pasien di ruang perinatologi (sekitar 5 bayi, kebanyakan prematur, BBLR dengan penyukit), pasien d kamar bayi 10 (3 bayi), dan pasien di ruang HCU (2 orang, dengan diagnosis ALL). ketiganya harus kami follow-up setiap 1 jam sekali. sedangkan selebihnya (sekitar 40an pasien lain) hanya 3 jam sekali atau sesekali ditengok kondisinya.

maka adik2 koas yang baru ini pun mulai menjalankan kewajibannya.. follow up.. hitung nadi, nafas, suhu... dan jika ada keanehan melapor pada residen untk ditindaklanjuti.

sekitar jam 7, selepas dari ruang perinatologi..berlalulah saya dan salah seorang teman ke kamar rawat HCU.. dengan niat untuk memfollow up 2 adik dgn ALL itu.
karena kondisi salah satu pasien sedang tidak baik (sedang dipeluk ibunya dan dibisikkan kalimat2 dzikir) dan dirawat olh perawat.. maka kami mulai bekerja dari pasien yang ada si sebelahnya. mulai hitung nadi, tensi, nafas,... tiba2 terdengar lengkingan jeritan histeris dari bed disamping. MasyaAllah, kondisi anak tersebut memburuk.. ibunya semakin histeris sambil memeluk erat anaknya.. dokter residen berlarian menuju TKP dengan tergesa. nafas memburuk, pun dengan tanda vitalnya yang lain. Saya berlalu ke luar untuk memberi ruang lebih bagi para residen. Alat resusitasi diangkut.. mesin mulai berbunyi.. teriakan makin tajam terdengar... dilengkapi dengan pemandangan dokter yg dengan wajah cemas mulai memberikan resusitasi jantung paru (innalillahi, henti jantung, batin saya). Perasaan saya mulai bergejolak. mungkin ini yang disebut meregang nyawa... saya tak kuasa melihat kondisi ini.. saya pun berlalu ke kamar berikutnya untuk mem-follow-up bayi2 di ruang 10.
Beberapa menit kemudian, selepas mem-follow up bayi2 ruang 10, kami kembali mengintip kondisi di ruang HCU yang barusan ricuh karena kondisi pasien yg memburuk. Sepi. hanya ada kasur rawat kosong berbalut kain putih. dokter2 mulai berlalu ke luar..
Perasaan hati tidak enak.. kemudian saya memberanikan diri untuk bertanya pada residen, "bagaimana dok, kondisi Aditia?"
"Udah ga apa2.. udah plus", jawab residen itu.
Seakan langit runtuh mendengar berita itu.. mulai bekaca-kaca mata saya.. ini pasien saya pertama yang meregang nyawa di depan mata saya sendiri.. sedih..
Tapi kondisi seperti ini tentunya akan menjadi hal yang biasa.. dan saya harus belajar untuk lebih "berhati dingin" dalam menghadapi situasi seperti ini..

baiknya, saya jadi semakin mengingat..bahwa kemtian memang suatu hal tak terduga yang bisa mendatani saya kapan saja...

Subhanallah, maka sepatutnya para dokter adalah orang2 yang taat..shaleh.. karena setiap hari mereka bertaap muka dengan kematian..

Semoga tiap detik kehidupan saya di rshs ini bisa makin mendekatkan saya pada Allah.. aamin


statistika

Entri Populer

Mutiara Illahi

"Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya adalah ibarat misykat yang didalam misykat itu ada pelita yang besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu laksana bintang yang bercahaya sekilau mutiara. Ia dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh barakah. Pohon zaitun yang tumbuh bukan di timur tidak pula di barat. Yang minyaknya hampir-hampir menyala meski tiada api yang menyentuhnya. Cahaya diatas cahaya! Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Ia kehendaki. Allah membuat perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala."(Q.S. An-Nur 35)

komenkamu


ShoutMix chat widget

inget Allah yuk..

The Traveller..

Foto saya
Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Tidak biasa tapi ingin membiasakan diri menulias... Masih kuliah, dan masih agak lama sepertinya untuk lulus.. Tapi yang namanya proses itu harus dinikmati.. So,i enjoy my journey to be a doctor..^^

waktu terus berlari..

Follower