Menjadi Dokter itu Tidak Mudah...
Banyak orang yang berpikir, menjadi seorang dokter adalah suatu profesi yang menjanjikan. Secara materi, dokter dipandang sebagai sebuah profesi yang menghasilkan banyak uang. Di masyarakat pun, seorang dokter memiliki kecenderungan untuk dipandang sebagai seseorang yang menjadi tokoh di masyarakat, diormati, bahkan disanjung. Profesi dokter pun dinilai memiliki nilai prestise, gengsi, yang tinggi di kalangan masyarakat.
Banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi bagian dari komunitas yang dinilai “menjanjikan banyak kesenangan” itu. Maka tak heran, banyak yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk menyekolahkan anak kesayangannya di fakultas kedokteran, baik itu di universitas negeri maupun swasta. Maka tak heran, seorang siswa SMA yang akan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi belajar dengan sangat giatnya untuk mencapai cita-citanya itu. Saya pun heran. Tentunya setelah merasakan perjuangan berat yang harus saya jalani tiap harinya untuk meraih impian menjadi dokter itu.
Saya heran. Dan sekarang saya pun bertanya-tanya, mengapa banyak sekali peminat yang mendaftar ke fakultas kedokteran. Bahkan adik saya sekalipun. Mengapa banyak orang yang rela menghabiskan masa mudanya untuk berkutat dengan gunungan buku dan ilmu-ilmu yang harus dipahami. Mengapa??
Saya pun makin heran setelah mendengar banyak cerita dari dosen di kampus tentang kehidupan kuliahnya, kehidupan koasnya, bahkan saat sudah menyandang gelar dokter superspesialis sekalipun, kehidupan mereka tetap sama. Berat, penuh tanggung jawab, dan tuntutan dedikasi yang sangat tinggi, seolah tidak ada kata istirahat untuk seorang dokter. Tiap hari dipenuhi ketegangan. Dihadapkan dengan hidup atau mati. Tidak ada pilihan antara ketepatan atau kecepatan. Semuanya harus sinergi. Antara ketepatan berfikir dan kelembutan hati serta tutur kata. Antara kejujuran dan kerahasiaan pasien. Hhhfff, berat sekali tugas seorang dokter, andai kita tahu.
Pulang ke rumah, bukan tak mungkin seorang dokter membawa penyesalan yang mendalam akibat pasien yang ditanganinya tidak tertolong lagi, atau akibat prognosis pasien yang sedang ditanganinya sangat buruk. Pasien yang tidak bisa menjalani operasi life saving hanya karena keuangan keluarga yang menghimpit. Pilihan antara pura-pura berhati dingin atau berempati. Semuanya pilihan.
Menonton sebuah film tentang dokter muda yang bekerja di emergensi, membuat saya minder dan membuat saya tenggelam dengan keraguan saya tentang kemampuan saya yang saya nilai masih sangat minim bahkan untuk lulus S1 sekalipun. Saya yang masih sering malas ini, saya yang belajar semaunya ini, saya yang sangat mudah hilang konsentrasi ketika belajar ini, saya yang masih sangat emosional ini, apakah saya mampu Ya Allah??? Tenggelam lebih dalam. Namun kemudian menyadari bahwa saya sedang menjalani suatu proses yang sangat berharga dalam perjalanan hidup saya sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Ya, saya calon dokter, dan saya menyadari tanggung jawab, peran, dan fungsi yang saya tanggung sekarang, insya Allah.. Saya menyadari bahwa langkah saya tidak boleh terhenti hanya karena bisiskan emosi saya. Ummat menantikan munculnya dokter-dokter yang berakhlaq. Ummat menantikan munculnya dokter-dokter yang berdedikasi. Ummat menantikan munculnya dokter-dokter yang bekerja dengan ketepatan analisis, kesempurnaan tutur kata serta tingkah laku. Ummat menantikan kita,sahabat seperjuanganku. Ummat menantikan kita. Insya Allah kita akan menjadi dokter yang seperti itu. Aamin…
Di palung hati yang terdalam, bergema suara. Saya harus terus melaju. Seperti langkah jarum detik yang terus menggeser jarum jam meski perlahan, kecuali kalau baterainya habis..hehe. Baterai saya masih cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan energi saya untuk bisa berjalan sampai ke titik impian itu. Saya tahu, saya tidak boleh berhenti, now and forever. Gambarimasu!..
…ditengah keraguan akan kemampuan diri sendiri. Sahabatku, terimakasih telah saling menguatkan…
Sabtu, Mei 16, 2009
|
kategori
Me n My Daily Life
|
statistika
Entri Populer
-
" ...ada tujuh langkah, untuk cuci tangan... mulai dari depan sampai ke belakang.. sela-sela jariii.. buku-buku jari.. kuku-kuku jari...
-
Linea Alba Linea alba adalah suatu perubahan yang sering terjadi pada mukosa bukal yang berhubungan dengan adanya penekanan, iritasi friksio...
-
yap.. untuk mengabadikan momen langka -dimana saya bisa berkompetisi dengan orang2 hebat di angkatan-, maka saya memutuskan akan mempublish ...
-
PEPTIC ULCER DISEASE Case Review: Amir, L, 66 thn 2 bulan yg lalu: Nyeri epigastrik episodik (hilang timbul): terutama ketika makan berat da...
-
Demam tifoid... Sebenarnya kalau di Indonesia istilahnya biasa disebut dengan tifus atau tipes.. Padahal, ada penyakit lain yang memang...
-
Belajar yuk.. Hipotermia adalah kondisi dimana tubuh kita mengalami penurunanan suhu inti (suhu organ dalam). Hipotermia merupakan suatu ko...
-
..jangan tanya saya mengapa kue khas lebaran yang satu ini disebut nastar... NASnya saya pikir adalah kepanjangan dari "nanas" yan...
-
Definisi: demam dengue adalah suatu penyakit akibat infeksi oleh virus dengue (DEN). Bila sudah terjadi gejala kebocoran plasma (seperti e...
-
Yippiee!!! akhirnya dapet mood buat nge-post cerita... meskipun waktunya agak ga pas..karena ini udah H-3 ujian..hoho.. dan ditengah pengerj...
-
Inilah hidupku.. Untuk beberapa bulan kebelakang ini... Berkutat dengan food recall untuk memenuhi data skripsweet-ku tersayang.. Awalnya si...
Mutiara Illahi
FB profile
komenkamu
inget Allah yuk..
The Traveller..
- Gina Septiani
- Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Tidak biasa tapi ingin membiasakan diri menulias... Masih kuliah, dan masih agak lama sepertinya untuk lulus.. Tapi yang namanya proses itu harus dinikmati.. So,i enjoy my journey to be a doctor..^^
Daftar Artikel
-
▼
2009
(30)
-
▼
Mei
(23)
- Begadang oh Begadang..
- STANDARD FOR OSOCA
- Mengingat Pemupus Kenikmatan itu Penting, Kawan!
- Ummu Nidhal, Khansa Palestina
- The Incredible Mang Ato
- I Love to Share
- Kita Boleh Lelah, Tapi Kita Tak Boleh Berhenti!!
- Sehat itu NIKMAT...
- Menjadi Dokter itu Tidak Mudah...
- Hipotermia
- Swine Flu a.k.a Flu Babi
- Me n My Right Brain
- Flu Babi
- Ini (bukan) Politik Indonesia
- TEKAD
- Sebuah Kisah Tentang Dia
- Untaian Nashihat Tuk Para Pejuang di Jalan Da'wah
- what an experience!
- Everyone of Us is Sooo Special!
- I'm Soooooo In Love
- KEJAMNYA DUNIA (FK Unpad Untold Story)
- 10 Things
- Mari Lanjutkan!
-
▼
Mei
(23)
waktu terus berlari..
Gina di tempat lain...
My Colleague will be
- Ahmad Meiyanto
- Almahira Azzahra
- Almira Aliyannissa
- Andrew Handisurya
- Angghea Rachmiawaty
- Arief Rahman F
- ayam-cabe
- Azizatus Suhailah
- Cyntia Evinur
- Dani Ferdian
- Deti Paridlah
- Dimas Erlangga
- Genis Ginanjar, dr
- Ikrimah Nurulazmi
- Indra Permana
- Info Kesehatan THT--dr. Imam Megantara
- Intan Risna
- Kautsar Rahmawan
- Lucya 'cici' Putri
- M Azhary Lazuardy
- Maryam
- Mia Nursalsamah
- Mila Hasnaini
- Mutiara Purnama
- Nada Ristya
- Nesta Enggra
- Nestri
- Nurul Utami
- Panji Gugah
- Putri Handayani
- Putri Zulmiyusrini
- Radhiyatam 'diyoth' Mardliyah
- Rahmi Ayu Umami
- Rizky Andhika
- Salsabila Firdausia
- Septi Dwi Kania
- Sharifah 'shasha' Shakinah
- Sofa Rahmannia
- Sri Hartati
- Tanri Arrizasyifaa
- Tazkia Fatimah
- Tia Astriana
- Tim Medis Asy-Syifaa'
- Utami Indra
- Vintha Mora
2 komen:
Numpang lewat cadok(calon dokter)!
ternyata perjuangan menjadi dokter itu berat...prosesnya berat, hasilnya pun berat...tapi sebagai mahasiswa kedokteran selayaknya kita memahami bahwa ini adalah anugrah yang patut kita syukuri.....
luar biasa
Posting Komentar