Ulkus Peptikum (Peptic Ulcer Disease)

PEPTIC ULCER DISEASE





Case Review:
Amir, L, 66 thn

2 bulan yg lalu:
Nyeri epigastrik episodik (hilang timbul): terutama ketika makan berat dan tidak hilang setelahnya (dan stlh minum obat)
Riwayat penggunaan piroksikam (setiap hari)
Diberi antasida & ranitidin namun tidak membaik
PA: + H. pylori
Diagnosis: ulkus duodenum
Terapi: omeprazol, klaritromisin, dan amoksisilin nonkomplians

Pasien kita mengalami gangguan pada sistem pencernaannya terutama pada gaster & duodenum..

GASTER
 Organ berbentuk “J” yang terletak di daerah epigastrik, dibungkus oleh peritoneum
 4 bagian: cardia, fundus, body, pylorus
 Arteri: celiac trunk dan cabangnya: gastric & gastroomental
 Vena: gastric v. vena porta
 Saraf: simpatis (T6-T9) & parasimpatis (CN X)
 Histologi: mukosa (SC), submukosa, muskularis, serosa
 Sel2:
- Stem
- Mucous neck  mucus yg bersifat basa (melindungi sel dari keasaman dengan melapisinya dan lubrikan makanan)
- Oxyntic (parietal) HCl & IF
 HCl: membunuh mikroba, aktivasi pepsin, stimulasi empedu dan pancreatic juice
Stimulus: Ach, gastrin, histamin
 IF: bantu absorpsi B12
- Chief (zymogenic) pepsinogen: pepsin memecah protein menjadi peptida
- Enteroendokrin VIP & somatostatin
- G cell gastrin (mengatur sekresi lambung, ↑pengosongan lambung

 Faal
1. Fungsi motoris
- Penyimpanan makanan
- Mixing wave: mencampur makanan + retropulsichyme (setiap 20 detik)
- Pyloric pump: mendorong chyme ke duodenum, faktornya:
 ↑: gastrin, peregangan lambung
 ↓: peregangan duodenum, sekretin, CCK, GIP
2. Fungsi sekresi, 3 tahap:
- Cephalic, 20%
- Gastric, 70%
- Intestinal, 10%


DUODENUM
 Organ berbentuk “C”, distal dr gaster & melingkupi pankreas, 25 cm
 4 bagian: superior, desending, horizontal, asending
 Arteri: celiac trunk & SMA
 Vena: vena porta via sup. Mesenterik & splenik v
 Saraf: vagus & splanknik n
 Histologi: mukosa (SC, LP, MM), submukosa (Brunner’s gl: mukus), muskularis (sirlong), serosa (peritoneum)
 Sel2 khusus:
1. Absortive: mikrovili, digesti & absorpsi
2. Goblet: mukus
3. Paneth: lisozim (fagositosis)
4. Enteroendokrin
 Struktur khusus: plika sirkularis, vili, mikrovili

 Faal
1. Fx mekanik: segmentasi & peristaltis
2. Fx kimiawi: dengan enzim pancreas & intestinal (karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat
3. Fx absorpsi: hasil pencernaan CH, protein, lemak; vitamin, elektrolit, air
Sampai di sini, didapat kesimpulan bahwa:
1. pasien memiliki riwayat gastritis kronik (dr riwayat penggunaan jangka panjang NSAID dan nyeri epigastrik sejak 2 bulan)
2. Gastritis sudah berkembang menjadi ulkus duodenum (karena nyeri tidak menghilang setelah pemberian antasid & ranitidin ditambah lagi dengan hasil pemeriksaan PA + H.pylori yang merupakan agen utama penyebab ulkus)



Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum adalah terbentuknya jejas pada lapisan mukosa GIT (>5mm) akibat adanya ketidakseimbangan antara faktor protektif mukosa dan faktor yg merusak (pepsin & as. Lambung) pada GIT), pada pasien kita terjadi di duodenum.


• Etiologi:
1. H. pylori
- Gram (-) batang, spiral, banyak flagela pada satu kutub motil
- Hidup pada suasana mikroaerofilik 37˚C selama 3-6hari koloni: translusen
- Media biak: skirrow’s dan media slektif
- Patogenesis:
 pH 6-7
 protease & fosfolipase: memodifikasi mukus
 urease: produksi amonia menetralkan asam
 motil pd mukus
 surface factor: induksi injuri
 adhesin: perlekatan
2. NSAID kronik PG↓
3. Lain-lain: infeksi lain, obat2an/toksin, obstruksi, Chron’s

• Faktor penentu:
1. Faktor Bakteri
2. Faktor host
- Respon inflamasi: neutrofil, makrofag, limfosit, sel plasma
- Aktivasi sel T Apoptosis
- Oksigen & nitrogen reaktif (dr neutrofil) epithelial turnover

Pada kasus kita, lesi awal diakibatkan oleh penggunaan NSAID kronik yang mengganggu sintesis PG dan bikarbonat sehingga:
1. 2nd defense mukosa & perbaikannya terganggu
2. Angiogenesis dan aliran darah ↓ repair ↓

Lesi awal ini yang kemudian memediasi infeksi oleh H. pylori sehingga berkembang menjadi ulkus.

...lihat mekanisme...

• Faktor resiko: merokok, genetik, tekanan psikologis, diet (alkohol dan kafein), dan penyakit kronis (CPD, CRF, dll)
Gejala & tanda lihat di mekanisme kasus

• Diagnosis:
- Anamnesis & pemeriksaan fisik
- Barium meal xRay
- Endoskopi

• Patologi
- 0.6-2 cm, bulat oval, batas ulkus sama tinggi dengan mukosa normal, dasar ulkus halus dan bersih
- Mikro: nekrosis aktif, inflamasi kronik, scarring, healing
- H. pylori biasanya (+)

• Treatment
1. Obat yang menurunkan keasaman lambung
- Antasida: basa lemah berinteraksi dengan basa kuat, menurunkan pH
- Antagonis reseptor H2 inhibisi kompetitif di sel parietal
- PPI memblok pompa proton
2. Obat untuk proteksi mukosa
- Sukralfat membentuk barier fisik
- Analog prostaglandin inhibisi as.lambung & melindungi mukosa
- Bismut ↑sekresi PG, mukus, bikarbonat, efek antimikroba
3. Operasi

• Komplikasi
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Obstruksi

• Prognosis
- Baik pengobatan tepat, ulkus sembuh dalam beberapa minggu
- Menancam jiwa tidak dilakukan pengobatan, muncul komplikasi

Pasien kita diberikan terapi berupa Triple Therapy, berupa 2 antimikroba + 1 PPI
1. Klaritromisin (makrolida)bakteriostatis & bakterisida: menghambat sintesis protein bakteri (translasi peptida)
2. Amoksisilin (penisilin) menghambat sintesis dinding sel bakteri, utk gram + & -
3. Omeprazol menghambat H+/K+ ATPase pada sel parietal, HCl ↓


Sekarang:
Karena pengobatan tidak tuntas...
Nyeri pada perut atas (14 jam, terus-menerus, tajam, dan makin parah)
Pucat, berkeringat, riwayat muntah
T: 100/60 (↓), N: 120x (↑), R: 32x (↑), S: 38.6 (↑)
Perut terdistensi, simetris
Aus: peristaltik lemah, Per: liver dal dengan timpani yang beragam, Pal: nyeri tekan difus, kaku otot abdomen, nyeri lepas
DRE: tonus sfingter lemah, mukosa intak, ampula penuh dan nyeri tekan ketika didorong ke atas Lab Darah: Hb↓, WBC↑, Hct↓, amilase↑, ureum & kreatinin↑
xRay abdomen:
- sup: ↑gas, dilatasi usus halus
xRay toraks: udara subfrenik +
Perforasi PERITONITIS

Pasien mengalami gejala akut abdomen

AKUT ABDOMEN
Adalah nyeri akut pada rongga abdomen dan membutuhkan pengobatan segera.
• Lokasi nyeri bergantung pada dasar embriologi (kesamaan inervasi)
1. Foregut nyeri epigastrk
2. Midgut nyeri periumbilikal
3. Hindgut nyeri hipogastrik
• Berdasarkan mekanismenya:
1. Viseral: stimulus pada organ atau peritoneum viseral
2. Somatik: iritasi peritoneum parietal, dimediasi oleh nervus spinalis
3. Refer: nyeri akibat stimulus dari tempat lain

Pasien kita mengalami nyeri somatic abdomen akibat iritasi pada peritoneum parietal dan viseral akibat perforasi ulkus peptikum.. peritonitis


PERITONITIS
Peritonitis adalah infeksi intra-abdomen yang mengakibatkan terbantuknya eksudat purulen di seluruh rongga abdomen

Peritoneum adalah membran serosa pada rongga abdomen
Histlogi: disusun o/ mesotelium dan jaringan ikat areola
2 lapis: visceral & parietal (diantaranya terdapat rongga peritoneum)
Lipatan utama:
1. Greater omentum
2. Lesser ---
3. Ligamentum falsiform
4. Mesenteri
5. Mesoderma

• Tipe peritonitis: primer, sekunder, tersier
1. Primer: infeksi hematogen & limfatik
2. Sekunder: infeksi dr organ sekitar
3. Tersier: infeksi intraabdomen transien, nasokomial

• Gejala & tanda lihat di mekanisme

• Diagnosis:
- Anamnesis, PE, lab, imaging

• Manajemen
- Operasi laparotomi pembersihan peritoneum & rongga dari pus dan sumber infeksi
- Suportif: O2, resusitasi
- Antibiotik spectrum luas
- Pengamtan terhadap infeksi sisa

Pada pasien kita, peritonitis dimanajemen dengan laparotomi akut dan pemberian antibiotik profilaksis

Perforasi kemudian dijahit dengan menggunakan omental patch, dan ulkusnya dibiopsi.

Pasien dirawat selama 1 minggu dan diberikan terapi Omeprazol 2x20 mg dan sukralfat (mukoprotektif, gel lengket yang bisa menempel pada dasar ulkus pada kondisi asam pH<4)>

Selanjutnya pasien diberi triple therapy lagi berupa Amoksisilin + klaritromisin + omeprazol selama 2 minggu 7 hari post-op pulang




>>ibu2 pekaka The Bugs.. semangat yooo belajar "jadi dokter"nya..huhu semoga SOCA bisa kita "bantai" dengan hasil yang membahagiakan, aamin^^


Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'ma nashir..

From Gina with LOVE… ^^

0 komen:

Posting Komentar

statistika

Entri Populer

Mutiara Illahi

"Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya adalah ibarat misykat yang didalam misykat itu ada pelita yang besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu laksana bintang yang bercahaya sekilau mutiara. Ia dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh barakah. Pohon zaitun yang tumbuh bukan di timur tidak pula di barat. Yang minyaknya hampir-hampir menyala meski tiada api yang menyentuhnya. Cahaya diatas cahaya! Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Ia kehendaki. Allah membuat perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala."(Q.S. An-Nur 35)

komenkamu


ShoutMix chat widget

inget Allah yuk..

The Traveller..

Foto saya
Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Tidak biasa tapi ingin membiasakan diri menulias... Masih kuliah, dan masih agak lama sepertinya untuk lulus.. Tapi yang namanya proses itu harus dinikmati.. So,i enjoy my journey to be a doctor..^^

waktu terus berlari..

Follower