What Kind of Doctor Will You Be???

Tiba2 teringat kilasan memori di 4 tahun silam..


Saat saya pertama kali menjejaki kampus hareudang FK UNPAD..
yap! tagline acara ospek DENDRITE waktu itu adalah kalimat ini.. Emang bisa jadi apa sih kalau masuk kedokteran???
Karena yang terpantau dari dunia luar tuh masuk FK ya jadi dokter.. Dokter ya kerjanya di rumah sakit atau di klinik..
Lulus dokter ya ngelanjutin spesialis..
kerjaannya? yaa... gitu deh. Meriksa pasien, ngeresep obat, menerima konsul psien.. itu aja. Padahal sama aja kaya lulusan dari jurusan lain.. banyak banget ladang ilmu yang bisa digarap. Seriusan.. (Meskipun saya juga termasuk mahasiswa FK yang berpikiran orthodox.. jadi dokter ya jadi klinisi.. hehe)

Emang jadi dokter bisa jadi apa aja sih??

1. Klinisi
Ini yang sangat familiar di telinga banyak orang. yaa.. ini adalah dokter yang kita datangi kalau sakit..
Pilihan untuk jadi klinisi tetap jadi primadona. karena itulah dokter yg sesungguhnya... yang bisa langsung "turun tangan" saat ada orang yang sakit.. yang ikut memantau kesehatan masyarakat.. Pilihannya pun aduhai banyaknya.. Bisa jadi dokter umum (yang merupakan garda terdepan dalam penjagaan kesehatan masyarakat) atau dokter spesialis. Jadi dokter spesialis juga masih jadi impian sebagian besar mahasiswa FK..
FYI, untuk mencapai gelar dokter umum membutuhkan waktu studi sekitar 6 tahun.. lama? pastinya, dan kalau mau spesialis, bisa nambah lagi waktu studinya sekitar 2-5 tahun.. tergantung spesialis apa yang diambil..

2. Akademisi
Jelas dibutuhkan juga dokter yang akademisi. Lah kalau ga ada, siapa toh yang mau mendidik calon2 dokter generasi berikutnya...??? hehe. Jadi akdemisi menurut saya adalah hal yang luar biasa... saya terus-menerus kagum pada dosen2 saya yang rela mendedikasikan waktunya untuk mengajar kami.. Kalau membicarakan pendapatan dari menjadi dosen, mungkin ga sebesar pendapatan sekali dokter spesialis bedah jantung mem-bay pass pembuluh koroner pasiennya.. tapi inilah dedikasi.. dan pahala seorang dosen dari mengajari mahasiswanya jelas akan terus mengalir.. subhanallah, ini juga yang membuat saya berpikir untuk menjadi dosen.. :D
Ilmu yang bermanfaat kan pahala amalnya ga akan terputus.. karena ilmunya terus mengalir.. ketika dokter didikannya suatu hari berhasil mengobati pasien karena ingat dengan apa yang diajarkan dosennya dulu..ikut terisi pula pundi2 amal sang dosen. subhanallah, berapa banyak coba, tabungan amal para profesor yang sudah puluhan tahun mengabdi??? :)

3. Researcher
Dokter menjadi peneliti juga hal yang luar biasa. Dokter2 macam inilah yang membuat dunia kedokteran teruss berkembang. Obat2 baru ditemukan, metode2 pengobatan yang lebih hebat ditemukan..... dan sama seperti dosen, ilmunya terus mengalir karena dokter2 lain menggunakan hasil penelitiannya untuk kepentingan pasiennya..
Kereeen...!!
Coba bayangkan kalau tidak ada dokter yang tertarik untuk meneliti sesuatu?? rasanya dunia kedokteran masih akan se-urdu jaman dulu.. :D

4. Birokrat
yah, posisi ini saya rasa sangat penting untuk memajukan sistem kesehatan di Indonesia. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat jelas harus disokong oleh sistem kesehatan yang kuat. Maka entah sampai kapan harus terus bermimpi kalau setiap jiwa di Indonesia memiliki asuransi kesehatan kalau tidak ada dokter2 ini?? meskipun untuk sekarang masih jauh dari harapan, suatu saat mungkin ada dokter2 birokrat yang berhasil memperjuangkan ini.. :)

5. Relawan
Relawan?? yaa.. yg bekerja dengan sukarela.. :p

Ada satu kisah luar biasa yang terus membuat saya berkaca-kaca kalau mengingat obrolan di Kick Andy waktu itu.. Kisah dr. Basuki dan dr. Prita, penggerak Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), membuat saya terus berpikir, "inilah seharusnya dokter."

Dokter Basuki dan dr. Prita bukanlah dokter biasa.. Dr. Basuki adalah seorang ahli bedah ortopedi sedangkan dr. Prita adalah seorang dokter spesialis kandungan. Waktu itu, Andy Nova bertanya perihal alasan beliau2 lebih memilih jalan menjadi seorang relawan yang dikirim ke daerah konflik padahal sebenarnya kalau berpraktek layaknya dokter2 bedah ortopedi atau obgin lain, mungkin pendapatan mereka jauh jauh jauh jauh lebih besar... (karena notebennya, relawan bekerja dengan 'upah' sukarela.. bahkan kalau dikirim ke daerah konflik, siapa juga yang mampu "membayar"???)
Dengan santai dr. Basuki menjawab, "Kalau berfikir materi, mungkin kami akan berfikiran seperti itu.. tapi kalau mengingat Allah yang akan membalasnya rasanya hilang semua fikiran itu. (dengan redaksi kata2 yg sedikit berbeda, saya agak lupa.. hehe)

Lalu ada satu statement lagi yang membuat saya rasanya ingin menangis. Andy waktu itu menanyakan bagaimana respon anak2 mereka ketika orang tua mereka dikirim ke daerah konflik (Iran, Palestina...)? Dr. Basuki menjawab, "Kami sudah mempersiapkan anak2 kami untuk segala kemungkinan yang terjadi, bahkan yang terburuk.. jadi setiap akan pergi anak2 harus sudah siap kalau2 ayah-ibunya "tidak pulang lagi". huaa... :'(

Andy Nova juga saat itu mengeluarkan statement yang juga membuat saya berkaca-kaca,"Kadang kita tak habis mengerti tentang apa yang ingin dicari lagi manusia di dunia ini. Padahal dengan jabatan dan profesi yang telah dimiliki atau diraih, mereka bisa dengan mudah mendapatkannya. Tapi, bagi mereka ternyata uang atau materi bukanlah segalanya. Hidup menurut mereka jika hanya mengejar materi semata serasa kosong dan hampa. Dan, ternyata dengan mengulurkan “kasih” kepada sesama manusia menurut mereka hidup terasa berarti dan bermakna."

Ya, kalau saja dokter2 ini lebih memilih untuk bekerja di kota (bukan di daerah bencana atau daerah konflik yang membahayakan jiwa mereka), penghasilan mereka bisa jauuuuh lebih besar. Inilah dokter, berdedikasi untuk kemanusiaan..

Masih banyak dokter2 lain yang seperti dr. Basuki & dr. Prita.. seperti dr. Joserizal Jurnalis dengan MER-Cnya yang juga sering dikirim ke daerah konflik.

Subhanallah...

6. Pengusaha
Wah, saya sangat ingin menjadi dokter yang juga pengusaha...
Ada satu kisah mengharukan yang sampai sekarang terus memotivasi saya.. kisah ini diceritakan oleh seorang dosen ketika saya masih tingkat 1 dulu...
Ada seorang dokter yang juga pengusaha yang sangat sukses. Beliau menjadikan profesinya sebagai dokter benar2 untuk kemanusiaan. Profesi yang bukan untuk mencari uang.. Justru dengan keuntungannya dari berbisnis, dokter ini membiayai pasien2nya.. menggratiskan pasiennya.. membelikannya obat..
Lah, dokter kan memang seharusnya begitu?! mungkin anda berfikir seperti itu...
Tapi, dokter juga manusia, yang membutuhkan "materi" untuk membiayai hidupnya...
Makanya saya sangat terinspirasi dan ingin menjadi pengusaha yang kaya raya.. Agar dalam menjalankan profesi dokter saya tidak dibayang-bayangi hasrat untuk mengejar kekayaan. Agar ada sumber lain yang mengisi pundi2 kekayaan saya. Agar bisa seperti dokter (yang saya tidak tahu namanya) itu, bekerja dengan hati tanpa beban finansial.

Kalau saja sistem kesehatan di Indonesia lebih baik, tentunya pasien2 tidak perlu membayar ongkos berobat mereka, cukuplah gaji dari pemerintah yang menghidupi para dokter, bukan dari kesakitan pasiennya...

semoga saja suatu saat...

7. Tentara
Jangan salah, dokter juga bisa masuk angkatan darat.. laut.. atau udara. Beliau2 yang memilih untuk jadi dokter tentara tentunya harus menjalani pendidikan lagi layaknya seorang tentara.. Suatu saat terulang lagi kejadian di masa perjuangan dulu, dokter2 ini yg akan menjadi garda terdepan kesehatan para tentara..

8. Artis??
Seperti dr. Tompi yang juga penyanyi, atau dr. Lula Kamal dan drg. Fadly yang juga pesinetron.. kembali ke pilihan , masing2..
Toh, dr. Tompi pun masih sempat menjadi dokter bedah plastik di tengah kesibukannya menyanyi.. hehe

9. Jadi dokter bisa jadi apapun sebenarnya...^^

0 komen:

Posting Komentar

statistika

Entri Populer

Mutiara Illahi

"Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya adalah ibarat misykat yang didalam misykat itu ada pelita yang besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu laksana bintang yang bercahaya sekilau mutiara. Ia dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh barakah. Pohon zaitun yang tumbuh bukan di timur tidak pula di barat. Yang minyaknya hampir-hampir menyala meski tiada api yang menyentuhnya. Cahaya diatas cahaya! Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Ia kehendaki. Allah membuat perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala."(Q.S. An-Nur 35)

komenkamu


ShoutMix chat widget

inget Allah yuk..

The Traveller..

Foto saya
Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Tidak biasa tapi ingin membiasakan diri menulias... Masih kuliah, dan masih agak lama sepertinya untuk lulus.. Tapi yang namanya proses itu harus dinikmati.. So,i enjoy my journey to be a doctor..^^

waktu terus berlari..

Follower